tag:blogger.com,1999:blog-38186765762380071872024-02-20T16:50:49.444-08:00tentativetempat sementara untuk menuliskan kejadian yang berlangsung sementara dan dalam kita hidup di dunia yang sementara ini..Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-25328984234696885322010-05-11T08:22:00.000-07:002010-05-11T08:25:05.220-07:00FIKSIMINI<span style="font-weight:bold;">MONGGO</span><br />Muliya sudah hampir satu tahun tinggal di kota semarang. Baginya kota semarang sangat menarik dibanding kota asalnya, Jakarta. Suatu ketika, ia melepas lelah di warung rujak dan memesan satu porsi.<br />“Buahnya lengkap, Mas?”, tanya penjual.<br />“Mangga mawon..”, jawab Muliya santai.<br />Lalu terhidanglah satu piring rujak yang berisi hanya potongan buah mangga. Muliya bingung.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">MANUSIA KUAT</span><br />Adi sedang bertugas di pedalaman Papua dan sangat heran ketika melihat suku pedalaman tidur hanya dengan memakai pakaian yang menutupi bagian vital tubuhnya. Ia berpikir, manusia Indonesia sebenarnya kuat-kuat. Iapun melakukan hal yang sama untuk menghormati kepala suku. Keesokan harinya matanya layu dan tubuhnya penuh dengan bentol-bentol. Iapun berujar, manusia Indonesia memang kuat-kuat menahan gigitan nyamuk dan serangga.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PEMICU GEMPA</span><br />Futa sedang asyik-asyiknya membaca novel detektif ketika tiba-tiba gempa yang cukup keras menyentakkannya dari dipan. Ia lantas teringat pidato Menteri Komunikasi dan Informasi di Sumatra Barat beberapa waktu silam. Benar saja, ternyata membaca novel dapat menyebabkan gempa.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PATEN</span><br />Fuku adalah penulis yang hebat, sayangnya ia sering menulis cerpennya di catatan facebook-nya. Setelah mengetahui salah satu cerpennya dimuat di media nasional, buru-buru ia pergi ke kantor perwakilan Facebook Indonesia untuk mematenkan cerpennya.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">KHAYALAN</span><br />Di sesorean yang mendung ini, vigor tersenyum sendiri menatap layar ponsel di depannya yang menampilkan pesan dari Kekasih Hatinya setahun lalu. seharusnya aku bisa lebih sopan.jadi kepikiran.aku minta maaf.jgn trsinggung. sejujurnya, aku kikuk.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">AMAL</span><br />Ketika ada promo amal penjualan buku untuk bantuan kemanusiaan, semua orang antusias mengikutinya. Beli satu dapat dua untuk pembelian buku khusus dan Rp. 500,- dari pembelian akan disumbangkan untuk anak jalanan. Gina mengambil satu buku dan menuju ke kasir.<br />“Kenapa cuma satu,mba?”, petugas kasir bingung.<br />“Buku yang satunya saya sumbangkan ke anak jalanan.”, sambil menambahkan uang Rp. 500 ke atas meja kasir.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">MAKHLUK HEBAT</span><br />Bagi Deni, belum ada makhluk yang lebih hebat daripada kucing tetangganya yang telah melahirkan 12 anak dalam waktu dua bulan!!<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">KLIMAKS</span><br />Sebenarnya sudah dua kali Rena menonton film Iron Man 2. Tapi kali ini, walaupun capek sepulang bekerja, ia tetap bersikeras menonton untuk ketiga kalinya. Ketika film sudah mulai diputar ia berpesan kepada teman disampingnya, “tolong bangunkan aku saat Iron Man sudah mengalahkan musuh-musuhnya dan berada di atap gedung bersama Pepper Potts”.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">BELATED LOVE</span><br />Ika baru saja menikah. Di malam pertamanya ia berbincang dengan suaminya.<br />“Mas, apakah kau mencintaiku?”, tanya Ika tulus.<br />“Dear, mengapa masih kautanyakan pertanyaan bodoh itu? Kalau aku tidak mencintaimu, tentu kita tidak menikah sekarang.”, jawabnya bersungut-sungut.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">CRAFTY PUPIL :D</span><br />Di antara murid SMP N 1 Cilacap, Praba termasuk murid yang cerdas. <br />“Anak-anak, dalam menjawab soal ujian, tidak usah menjawab panjang lebar akan tetapi tidak merujuk kepada jawaban. Cukup singkat saja tapi jelas. Yang penting kualitas, bukan kuantitas”, jelas Ibu Guru Haryanti suatu waktu. Praba-pun mengangguk-angguk tanda faham.<br /><br />Besok akan diadakan pengumpulan baju bekas untuk disumbangkan kepada anak-anak jalanan. Dan dihimbau para murid mengumpulkan baju-baju yang sudah tidak terpakainya akan tetapi yang masih layak pakai dan baik. “Semakin kita memberikan benda berharga kita, semakin besar pengorbanan kita dan ssemakin besar pahala yang mungkin didapat.”, jelas ketua kelas.<br />Esoknya, dilakukan pengumpulan. Praba menyerahkan rok putih berrgambar hello kity kesayangannya sewaktu kelas 3 SD, dan sampai sekarang menjadi barang favoritnya meski sudah berubah kekuning-kuningan.<br />“Ini saja?”, tanya Ibu Guru heran.<br />“Ini masalah kualitas,Bu. Bukan kuantitas.”, jawab Praba mantap.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">CORE COMPETENCE</span><br />Setelah menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Teknik Sipil selama 6 tahun dan kini diterima sebagai staf Accounting di sebuah perusahaan Leasing, Arif menyadari seharusnya dahulu ia mengambil jurusan Akuntansi.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">CINTA ITU BUTA</span><br />Cholis adalah pemuda bodoh. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui kalau perempuan yang suka membaca ceritanya sangat mencintainya.Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-7575080732531405542010-03-09T06:49:00.000-08:002010-03-09T06:51:24.179-08:00tulisan kesepuluh<div style="text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Mba</span></span>..
<br />
<br /><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /><div style="text-align: justify;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Aku masih ingat betul, Mba. Tentang kata-katamu yang penuh dengan nasihat dan perkataan bijak, Mba. Yang masih kusimpan di temporary memory otakku, Mba. Saat itu dimana aku masih menjadi manusia yang baru mengenal hidup seperlima abad, Mba. Kita bertemu dalam riuhnya jejaring jagad lembar , Mba. Pertama kumenyapamu, Mba. Karena aku sedang mencari, sebagaimana yang sedang engkau cari, Mba. Kulihat, engkau begitu lihai menceritakan tentang hidup, Mba. Sehingga kuberanikan diri untuk mengenalmu, Mba. Dari mulai berbalas surat elektronik, Mba. Sampai akhirnya kauberikan nomor ponselmu, Mba. Bukan untuk yang lain, Mba. Untuk lebih bersama-sama memahami hidup, Mba. Itu katamu, Mba.</p> <p class="MsoNormal">Dulu aku sempat bingung, Mba. Apa panggilan untuk namamu yang terlihat kelelaki-lelakian, Mba. Sempat kita berkonfrontir sebentar, Mba. Tapi itulah bumbu dalam tiap obrolan kita, Mba. Berbagai kata ganti telah kita pakai, Mba. Semua tergantung jenis topik yang sedang kita bicarakan, Mba. Adakalanya aku ragu, Mba. Benarkah ini engkau yang kukenal? Karena kadang engkau bergejolak membicarakan perjuangan, Mba. Tapi terkadang pula engkau menjadi wanita, seperti kebanyakan orang, Mba. Dulu kau bilang begini mba, “hmmmmm kamu lucu... kelihatan sekali kalau lagi
<br />mencari, aku juga mencari, masa pencarianku ga akan berhenti kecuali aku mati, mencari kebenaran, mencari Tuhan, mencari cara untuk mempersembahkan penghambaan terbaik padaNya, dengan menyeret beribu luka sekalipun, dengan merangkul berbagai tantangan, dan bersahabaat dengan segala ujian, terkadang letih, maka harus berhenti sejenak merenungi segala yang telah dilewati, meyakinkan diri telah berubah. jangan pernah berubah, kecuali menjadi lebih baik...tetaplah meningkatkan amunisi, dan memperkuat benteng diri dengan amalan keseharian dalam berbagai refleksi pengabdian keilahian, dengan penghambaan, seperti yang ditunjukkan alQur'an dan Al Hadits, meski terkadang tetap syetan membisikkan goda dan menyeret kita pada kefuturan, damn the evil!
<br />salam jihad.....jangan pernah meninggikan ekspektasimu pada manusia atau keadaan, sandarkan segala ekspektasimu hanya padaNya seidealis apapun, karena hanya Dia yang mampu...dan spirit kita tentunya, jangan lupa juga faith...
<br />keyakinan bisa jadi motor atas segalanya, dan sangat menentukan hasil akhir
<br />man jadda wa jadda -barang siapa bersungguh-sungguh...dia akan berhasil”</p> <p class="MsoNormal">Benar, mba. Setiap manusia melalui tahap pencarian itu, Mba. Dan benar juga, Mba. Masa pencarian itu akan berakhir kala kita mati. </p> <p class="MsoNormal">Satu lagi yang bisa kuingat, Mba. Tentang sikapmu yang kadang meninggi dan temperamental, Mba. Kalau tidak salah, engkau menyebutnya rebellist, Mba. Entah apa maksudmu sebenarnya kala itu, Mba. Tapi aku mafhum, Mba. Engkau yang lekat dengan kegiatan-kegiatan ekstraparlementer, Mba. Yang mungkin sudah mengubah cara pandang dan pola pikirmu terhadap hidup, Mba. Karena memang, Mba, apa yang kita serap, itulah yang kita keluarkan, Mba. Saat itu aku ingin mengundang seorang pembicara untuk kegiatan kampus, Mba. Engkau menyarankan agar dosen lokal saja, Mba. Tapi kupikir, itu tidak menjual, Mba. Lantas, ingatkah yang kau katakan, Mba? “<span style="">kasian kalo gitu kampus lu malah jadi sarang kapitalis dan isinya orang2 pragmatis--rekrutmen pencukongan gaya baru--mencari kemapanan hidup, wajar aja ga ada dosen berkualitas, yang diajarin hal2 teknis doang ya??kan lu abis lulus juga jadi pegawai bayaran di kantor2 pemerintahan gitu??<b>”<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Sekali lagi, aku kurang paham dengan perkataanmu saat itu, Mba. Engkau berkata pada konteks yang engkau pahami, bukan pada konteksku saat itu, Mba. Aku tidak habis pikir, Mba. Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiranmu, Mba. Tapi lagi-lagi aku mafhum, Mba. Engkau seorang pemimpin pergerakan, Mba. Yang pria-pun tak sembarang bisa menampuknya. Aku sadar, Mba. Engkau punya prinsip dan batasan-batasan tersendiri untuk menjadi manusia. Sebagaimana manusia kebanyakan, Mba. Yang menjadikan suatu itu benar atau salah, Mba.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Rasa-rasanya, apa-apa yang kita diskusikan berujung kepada ketidaksepakatan,Mba. Entah itu sebagai cara agar kita bisa melanjutkan ke dalam pembicaraan berikutnya atau memang ego yang muncul dari masing-masing kita, Mba. Karena memang, Mba, yang kita bicarakan adalah hal-hal yang normatif, Mba. Yang bisa saja benar menurut pandangan masing-masing kita, Mba. Atau karena memang kedangkalan ilmuku, Mba. Bukan ilmumu, Mba. Karena kuyakin, engkau lebih paham dariku dalam berbagai hal, Mba. Seharusnya sampai saat ini kita masih bisa berdiskusi dengan sehat, Mba. Tidak usahlah dahulu kita melibatkan rasa, Mba. Maksudku begini, Mba, kita semestinya profesional, Mba. Berbicara dan berbagi hanya kepada apa yang kita bahas, Mba. Tak kurang, tak lebih. Tapi rupanya manusia punya banyak tipu daya, Mba. Dan kadang memang, Mba, manusia bisa menjadi makhluk yang mulia, bisa saja menjadi makhluk silap yang berkubang hina, Mba.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Aku merasa ada yang aneh di tiap diskusi kita, Mba. Dan mungkin kau merasakannya. Begini, jika engkau perhatikan, kita menggunakan bahasa sarkasme dan kelewat tinggi, Mba. Yang kadang kau atau aku sendiri kurang faham terhadp maksudnya. Dan terpikirkah, Mba? Itulah guyonan yang sangat tidak berguna dan hanya meninggikan diri sendiri saja, Mba. Puncaknya, Mba. Ketika kutanyakan maksud dari penulisan namaku dalam kontak surat elektronikmu, aku terheran-heran, Mba. Apa maksudmu dengan memberikan embel-embel kata posesif di depan namaku, Mba?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Apakah hanya sebuah penekanan terhadap perbedaan umur, karena engkau di atasku, Mba. Atau ada maksud lain, yang sampai sekarang tidak aku mengerti, Mba. Aku hanya bertanya satu hal saat itu, Mba: Apa maksudnya? Tapi, ingatkah apa yang engkau sampaikan setelahnya, Mba? Engkau berpikir aku telah menodai sebuah prinsip diskusi dan perjuangan, Mba. Engkau beranggapan aku sudah mengharapkan hal-hal tabu, Mba. Jujur saja, Mba. Saat itu tidak ada pemikiran yang terlintas mengenai kemungkinan itu. Tapi rupanya lingkungan-lah yang beperan terhadap pembentukan karakter ita, Mba. Sampai akhirnya kausampaikan-entah sebuah nasehat atau perpisahan-: ”</span> ga pernah kutemui sesuatu apapun yang tersia yang dilakukan berdasar kefahaman. kecuali melihat sesuatu dari persepsi paradigmatis yang
<br />dangkal dan sempit/ picik. dan hanya orang kerdil yang melihatnya demikian. Terima kasih atas perbincangan selama ini, hal ini telah menyadarkan memang tidak berguna berbicara dengan seorang yang memandang secara dangkal. Ini akan jadi yang terakhir, tanpa niatan di hati untuk memutus ukhuwah, biarlah jadi sesuatu untuk diambil hikmahnya saja..”</p> <p class="MsoNormal">Entah aku yang tidak bisa menggapai pemikiranmu, Mba. Atau memang benar saat itu aku bepikiran picik, Mba. Tapi yang jelas, aku menghargai sebuah pemikiran orang, Mba. Boleh jadi engkau benar, Mba. Ada baiknya kita akhiri perdebatan yang tidak berujung ini, Mba. Karena kita sama-sama mencari pembelaan diri, Mba. Biarlah nantinya waktu yang akan mengajari kita, Mba. Karena seperti yang pernah kau ucapkan, Mba. Bahwasanya pembelajaran akan kita temui sepanjang kita masih menghembuskan nafas kita. Dan janganlah sekali-kali berhenti, sebelum salah satu kaki ini menapak ke Surga. Itu akan kuingat, Mba.</p> <p class="MsoNormal">Biarlah ini sebagai salah satu peristiwa pembelajaran kita dalam hidup, Mba. Sebuah mosaik yang merangkai laju kehidupan kita sampai saat ini, Mba. </p> <p class="MsoNormal">Kutulis surat ini, Mba, sebagai evaluasi diri, Mba. Ternyata aku tidak banyak berubah kepada hal yang lebih baik, Mba. Asumsi-asumsi yang engkau sampaikan dulu ternyata memang terjadi, Mba. Disinilah nurani menjadi muara untuk menguji, Mba. Mau jadi makhluk mulia, atau makhluk hina, Mba.</p> <p class="MsoNormal">Walaupun kini sama sekali aku tidak mengetahui rimbamu, Mba. Tapi aku yakin engkau sudah menjadi manusia yang lebih baik dan paripurna, Mba. Tidak berlebihan, Mba. Tapi memang itu kenyataannya. </p> <p class="MsoNormal">Biarlah nantinya kertas ini kumasukkan ke dalam botol lalu kularungkan ke samudera biar dihanyutkan oleh gelinjang ombak, Mba. Siapa tau akan mengantarkannya kepadamu yang mungkin sekarang sudah berada di negeri seberang seperti cita-citamu, Mba. Atau, nanti kulayangkan bersama merpati, Mba. Merpati khusus yang kutangkap dari taman kota dan kuikatkan begitu saja di kakinya. Sehingga, apabila kebetulan engkau melapor ke ibukota, engkau dapat menjangkaunya, Mba.</p> <p class="MsoNormal">Baiklah, Mba. Semoga Allah senantiasa melindungimu dan memudahkan perjalanan hidupmu.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Salam.</p> </div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;"></span></span></div>Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-84771670794745285642010-02-20T22:47:00.000-08:002010-02-20T22:51:11.838-08:00tulisan kesembilan<span class="Apple-style-span" style="font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:georgia;">Tuisanku kali ini, ingin mengenang kembali beberapa hal yang telah kuperbuat sewaktu kuliah.</span></span><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:georgia;">Ya, hidup teru berputar, dan kadang kita harus menyikapinya secara rasional. Happy reading!! ^^</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Revolusi Telah Mati</span></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); line-height: 14px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Jalanan berdebu. Matahari bersinar terik. Asap kendaraan mengepul di sana-sini dari knalpot kendaraan bobrok. Di atas panggung soundsystem yang ditumpuk di atas mobil pick-up seseorang bertubuh kerempeng berteriak-teriak, meradang, mereguk-redam, meneriakkan kepada orang yang nuraninya masih peduli. Sesekali teriakan semboyan membahana dari tenggorokannya yang kering. Yang sehari-hari mungkin hanya terisi nasi berlauk ikan teri dan segelas air putih dari warung tegal. Teriakan semboyan membikin teman-temannya bergoyang. Mereka menggumam-nggumamkan syair perjuangan sambil berpegangan tangan. Menggerakkan badan ke kanan-kiri secara berirama. Sesekali, anak muda yang terlalu bersemangat mendorong teman yang ada di depannya, yang secara otomatis, mendorong satu teman di depannya lagi. Seperti domino. Yang terdepanlah yang harus berhadapan dengan orang-orang berpakaian coklat-coklat yang membawa perisai dan bersenjatakan pentungan, seperti di film-film india.<br /><br />*<br /><br />Matahari semakin terik. Jalanan sudah tidak begitu berdebu lagi. Tidak ada kendaraan yang lewat. Diblokir. Slayer putih sudah dipasangkan menutup separuh muka mereka. Yang lebih panjang lagi, berwarna merah putih, diikatkan di kepala. Sebagai bandana, seperti di film-film Jepang. Si kerempeng melompat turun dari singgasananya. Disambut pekikan “Hidup rakyat Indonesia”!<br />Si kerempeng kini berembug bersama beberapa teman-temannya. Berkumpul.<br /><br />- “Kita harus bisa masuk ke gedung ini”<br /><br />+ “Tidak bisa, pintu gerbang dijaga ketat”<br /><br />- “Kita ada berapa?”<br /><br />+ “Paling tidak, sekitar 150 orang saja”<br /><br />- “Kita ada berapa??”<br /><br /># “Sekitar 158 orang mungkin tepatnya..”<br /><br />- “Kita ada berapa!!”<br /><br />+ “…..”<br /><br /># “….”<br /><br />- “Bersama kita seluruh rakyat Indonesia yang telah terenggut kemerdekaannya! Bersama kita orang-orang yang teraniaya dan tidak berani bersuara! Kita bukan seperti mereka yang tidak bisa seperti kita dan lebih memilih mengintip dari sudut jendela! Berapa kita? Ribuan!! Beribu-ribu rakyat yang tidak menerima keadilan!! Berapa kita?? Jutaan!!! Berjuta rakyat yang menjadi budak di negeri sendiri dan termarjinalkan!! Mari bersama, kita bisa!!”<br /><br />- “Berapa kita?”<br /><br />+ “Ribuan!!”<br /><br />- “Bukan. Berapa kita??!!”<br /><br />#+ “Jutaan!!”<br /><br />- “Mari kita bergerak!! Hidup rakyat Indonesia!!”<br /><br />“Hidup rakyat Indonesia!!!!”<br /><br />*<br /><br />Di sudut gedung seseorang berkacamata hitam tengah berbicara dengan seseorang yang berseragam cokelat-cokelat.<br /><br />- “Mereka sudah kelewatan”<br /><br />+ “Cih, mahasiswa yang kurang kerjaan. Mau makan apa mereka nantinya”<br /><br />- “Itu sudah kelewatan. Mereka bergerak menerobos pasukan pembatas”<br /><br />+ “Coba saja, kalau mereka mau pulang dengan cacat”<br /><br />- “Sudah, hentikan, jangan biarkan sejengkal-pun mereka masuk. Jika berani, habisi”<br /><br />+ “Pasti, tuan. Silahkan kembali saja ke dalam, membahas kebijakan bersama teman-teman anda”<br /><br /><br />Blip! Walkie-talkie diambil dari ikat pinggang.<br /><br />+ “Sersan Joko, over’<br /><br /># “Sersan Joko Siap!”<br /><br />+ “Bereskan mereka. Melawan, habisi”<br /><br /># “Siap. Laksanakan!”<br /><br />*<br /><br />Pemuda kerempeng berjalan di depan disertai jutaan pengikut di belakangnya. Bak penggembala domba yang sedang menuntun gembalanya agar tidak tersesat. Para dombapun mengikuti dengan mantap. Dengan mata nyalang yang terisi ideologi perjuangan. Walaupun mereka sendiri merasa seperti domba, dalam hati mereka berkata: “Kami bukanlah domba-domba yang tersesat”.<br />Sang pemuda kerempeng kini menjelma menjadi juru penyelamat. Seluruh beban bangsa seolah tertumpah ke pundaknya. Tapi, mengapa dia? Bukankah masih banyak pemuda yang lebih tangguh? Dengan dada bidang dan lengan baja? Penampilan rapi dan prestasi akademik yang luar biasa? Para domba rupanya mafhum, karena memang mereka telah diajarkan: Pemimpin tidak dilahirkan tetapi dididik. Yang rupanya menyalahi mitos the Birthright dalam teori Kepemimpinan yang menyatakan kebalikannya. Apakah domba-domba ini sudah sesat?<br /><br />*<br /><br />Jarak kedua golongan yang berbeda keyakinan tinggal sepanjang galah. Satu kelompok berpakaian kasual, berjas biru, berbandana bertopeng slayer. Mengepal-ngepalkan tinju ke atas berpekik: ”Revolusi!! Revolusi!! Revolusi!!”. Menuju kelompok lainnya yang berpakaian cokelat-cokelat, berperisai, bersenjatakan pentungan, bertopi. Merapatkan barisan mereka, memasang kuda-kuda dengan membentuk pagar manusia sambil menunggu perintah dari seseorang yang lebih tinggi kedudukannya dari mereka.<br />Keduanya, sama-sama memperjuangkan kebenaran yang masing-masing mereka yakini. Mengapa kebenaran tidak bisa sinergi?<br /><br />*<br /><br />Jarak sudah terlampau dekat. Si kerempeng menghentikan langkahnya. Berteriak:<br />“Izinkan saya bertemu dengan anggota dewan di dalam! Kami ingin membuat beberapa kesepakatan!”<br /><br />Suasana membisu, kelompok seragam cokelat-cokelat semakin mempererat barisan.<br /><br />“Bapak-bapak yang budiman, izinkan saya bertemu dengan anggota dewan di dalam! Kami ingin membuat beberapa kesepakatan!”<br /><br />Masih saja diam.<br />Melihat ini, pemuda-pemuda yang tidak sabaran mendorong teman yang ada di depannya. Seperti domino, yang depan akhirnya mendorong pemuda kerempeng ke arah bapak-bapak yang budiman. Karena kerempeng, dihempaskan tubuhnya kembali oleh perisai-perisai kaca. Domba-domba marah. Juru selamat mereka telah didzalimi. Serentak dari belakang mendorong sesama temannya ke depan. Kericuhan tumpah. Saling dorong terjadi. Domba-domba geram, diambilnya apa saja yang ada disekitar situ. Kerikil tajam maupun tumpul, bangku-bangku taman, botol, kalau perlu sepatu mereka sendiri, mereka lemparkan ke kelompok bapak-bapak yang sudah tidak budiman. Si kerempeng terjepit diantaranya.<br /><br />“Hentikan saudara-saudara! Jangan bertindak anarkis!” “Hentikan!!”<br /><br />Suara si kerempeng tenggelam di tengah riuhnya domba-domba yang murka. Memang, kalau marah, tidak ada lagi yang bisa didengar.<br /><br />“Pukul mundur!”<br /><br />Dari belakang pagar perisai terdengar suara lantang. Mungkin ini yang disebut sebagai komando, karena setelahnya bapak-bapak budiman mengangkat pentungannya. Menyabetkan secara membabi-buta ke orang-orang di depannya.<br /><br />“Plak!” “Plok!”<br /><br />“Bletak!”<br /><br />Bapak-bapak yang sudah jadi biadab tambah maju. Kelompok domba-domba tercerai berai. Ketakutan kena sabet pentungan hitam. Mereka berlarian ketakutan, meninggalkan tubuh-tubuh yang berguguran kesakitan.<br />Lalu, dimana tokoh kita tadi? Pemuda kerempeng yang berperan sebagai juruselamat.<br />Dia terkapar, dengan jidat yang bersimbah darah. Amis. Telentang, mata terpejam, merintih. Tapi untung, dia masih bernafas.<br /><br />**<br /><br /><br />Sebuah mobil sedan mewah meluncur menembus jalanan Ibukota. Ketika menemui kemacetan, mobil dibelokkan melewati samping kendaraan yang sedang mengantri. Tanpa ragu, mobil terus melaju.<br />Di persimpangan depan, sebuah mobil berwarna putih bergaris-garis biru terparkir. Mobil sedan terpaksa berhenti. Seorang bapak-bapak berpakaian cokelat-cokelat menghampiri. Berhenti, mengetuk kaca mobil, kemudian memberi hormat.<br />Kaca mobil dibuka.<br /><br />- “Selamat pagi, Pak”<br /><br />- “Bapak telah melanggar lalu lintas melewati bahu jalan”<br /><br />+ “Maaf, Pak. Saya sedang buru-buru mengantar bos saya yang hendak pergi ke gedung dewan.”<br />Kaca mobil belakang terbuka. Seorang pria necis berkata.<br /><br /># “Ada apa ini, Pak?” “Apakah Bapak tidak melihat plat mobil saya?”<br /><br />- “Saya sudah melihatnya, Pak. Memang plat khusus. Tapi bapak tetap melanggar aturan lalu lintas karena jalanan sedang ramai begini”<br /><br /># “Sudah, Din. Kasih saja” pria tadi menyuruh sopirnya.<br /><br />Dikeluarkannya selembar uang biru.<br />+ “Maaf, Pak. Kami tidak bisa berlama-lama. Ini sebagai kompensasi dari kami”, seraya menyuguhkan uang tadi.<br /><br />- “Saya sudah lama menjadi pengayom masyarakat, Pak. Berbagai kesatuan telah saya masuki. Saya bekerja hanya untuk bangsa”<br /><br /># “Pak, saya mengerti. Saya juga sedang bekerja untuk bangsa dan negara. Saya berbuat begini, karena sedang terburu-buru. Sudahlah, terima ini. Ini ikhlas pemberian dari saya”<br /><br />Pria necis menyodorkan tiga lembaran uang berwarna merah. Kali ini bapak berseragam cokelat-cokelat terdiam. Mengingat dapurnya yang harus mengepul. Menerima pemberian sesekali tak apalah. Toh, ini pemberian ikhlas, pikirnya. Dia mengambil uang itu, dengan memandang pria necis tadi. Matanya tertuju pada luka di dahi pria di depannya. Ingatannya terkuak. Ia mematut-matut orang yang ada di depannya dengan orang-orang yang pernah ditemuinya. Sepertinya tidak asing.<br /><br />- “Baiklah,Pak. Lain kali mohon jangan diulangi. Terima kasih atas kebaikan Bapak.”<br />“Maaf, pernahkah kita bertemu?”<br /><br />Pria necis berpikir. Memang sepertinya iya. Suatu waktu di masa lalunya. Tentang itu..<br /># “Sama-sama. Waktu terus berputar,Pak. Dan kita harus berpikir rasional”<br />“Pak, Revolusi telah mati”<br /><br />Kaca mobil ditutup. Mobil dibelokkan mengambil tempat antara dua mobil yang berjarak. Melewati mobil patroli, kemudian berbelok lagi melewati bahu jalan menembus kemacetan Ibukota.<br /><br /><br />(diselesaikan hampir berbarengan dengan berhentinya Viva La Vida dari WMP-ku)</span></span></span></div>Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-80549466236051853032010-02-06T19:39:00.000-08:002010-02-06T19:48:50.299-08:00tulisan kedelapan<span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Tulisan ini hadir di tengah-tengah kegamangan saya untuk menulis. Gamang karena banyak sekali hal yang semestinya saya lakukan, tetapi saya belum bisa melakukan semuanya.<br />Saat diri ini kembali mengingat-ingat kejadian masa lampau, banyak hal yang bissa kita ambil dari pengalaman yang terjadi. Bermula dari situlah cerita ini dimulai.<br />Semoga, kehadirannya bisa mengembalikan semangat saya untuk terus bedinamisasi.<br />Selamat membaca!</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;">BINTANG TERANG DI GALAKSI KITA</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:.5in"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Kalau ada anak manusia yang bisa memperoleh impiannya dengan keterbatasan yang ada, mungkin itulah teman saya. Dan jika disebutkan, Indonesia adalah negara yang besar dengan berbagai macam suku dengan orang jawa sebagai suku terbanyak dan paling dominan, mungkin teman saya salah satunya. Bukan bermaksud rasis, karena memang di negeri ini didominasi oleh orang Jawa dengan profesi dari mulai akar rumput sampai pucuk pohon cemara. Boleh dikatakan, tidak merugi bangsa ini memiliki putra seperti dia yang dengan kemampuan berpikirnya bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya di kancah internasional. Sehingga, paling tidak bangsa kita dapat menegakkan kepalanya dalam bidang akademis di depan bangsa-bangsa lain. Walaupun nantinya, bocah-bocah seperti teman saya tadi bersedia untuk tinggal bukan di Indonesia dan lebih memilih mencari ilmu dan pekerjaan di negara-negara lain. Bukan masalah nasionalisme atau patriotisme saya kira. Semua memang begitu adanya, adalah wajar apabila manusia mencari yang terbaik bagi kehidupannya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:.5in"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Manusia adalah makhluk yang unik. Makhluk terunik yang pernah saya temui, paling tidak sampai saat ini. Makhluk yang senantiasa berkembang, bukan hanya dari segi fisik, akan tetapi dari segi pemikiran dan akal. Yang darinya bisa bersumber sesuatu yang maha dahsyat, yang berpengaruh tidak hanya kepada manusia tersebut, akan tetapi seluruh dunia ini. Sehingga tidak berlebihan apabila saya menyebutkan, MANUSIA BISA MENJADI APA SAJA. Seperti teman saya,Fahim, yang kebetulan dikaruniai otak yang cemerlang. Anak kampung yang belajar pada almamater yang sama dengan saya di tingkat Sekolah Menengah Atas. Anak yang suka merenung, sama seperti saya sebetulnya. Mungkin bedanya, dia merenungkan tentang permasalahan-permasalahan eksakta yang ia peroleh dalam kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan saya, merenungkan kegiatan belajar-mengajar juga, tapi kebanyakan dibumbui oleh perenungan masalah hati atau masalah-masalah yang memang menarik perhatian bagi saya. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Seringkali kami berbincang dengannya dan beberapa teman yang lainnya di masjid sekolah kami. Karena kebetulan, kami tergabung dalam remaja masjid sewaktu itu. Cukup positif,bukan?</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Selepas waktu dhuha di istirahat pertama, perbincangan kecil biasa terjadi. Perbincangan apa sih yang dilakukan oleh kebanyakan anak tingkat Sekolah Menengah Atas? Paling-paling tidak jauh dari masalah pelajaran, masalah dengan teman atau pengajar, dan masalah dengan lawan jenis. Tapi lebih dari itu, kami beberapa kali memperbincangkan masalah yang unik. Karena beberapa dari kami mempunyai kesenangan di bidang masing-masing. Dana, yang kebetulan tertarik dengan pelajaran Fisika saat itu selalu menceritakan ketertarikannya mengenai teori mekanika. Dari mulai Newton sampai Einstein. Walaupun bagi kami saat itu pemikiran-pemikiran Fisika Teori sangat asing, tapi kami tetap memikirkannya. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Ini akibat suatu kali pertanyaanku : “Untuk apa kita memikirkan itu semua, Dan? Kita belum punya kepentingan dengan hal itu. Marilah kita bahas hal-hal yang ringan saja. Seperti mengapa kemarin kau ketiduran di kelas?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Jangan begitu, Kawan.. Ini hal penting. Kita diberikan kesempatan untuk belajar dan bersyukurlah kita masih diberi kecukupan untuk menerimanya. Mungkin nanti kita tidak akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dasar kita, tapi tidak maukah otakmu terbiar begitu saja? Kasihan, Zal.. Dia perlu makanan, sebagaimana tubuh kita memerlukan nutrisi. Makanlah apa saja yang masuk ke otakmu, Zal. Serap.. Saripatikan.. Biarkan ia mencari jawaban kebenaran dalam alam bawah sadarmu. Seperti kata Einstein ketika ia kembali menyusun semua bukti-bukti yang ia kumpulkan dan selalu ia perhitungkan, ia mengatakan: Semua hanya untuk memenuhi kebutuhan berpikir saya”, “begitu,Zal”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Jawaban panjang yang membuat saya berpikir. Karena sebelumnya saya ingin mencemoohnya karena dia ketiduran di kelas. Tapi rupanya, inilah yang membukakan pikiran saya sewaktu itu bahwa memang sebuah ilmu, apapun, tidak ada salahnya untuk kita ketahui. Dalamnya banyak hikmah yang dapat kita ambil. Dan memang, ketika saya memikirkan suatu soal Fisika yang sulit saya pecahkan saya akan mengingatnya terus sampai terbawa mimpi dan paginya akan muncul suatu rancangan solusi dan setelah saya coba merangkainya, Viola!! Semuanya nyata. Boleh jadi, itu yang disebut ilham.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Setiap perbincangan ringan diantara kami, Fahim tidak banyak bersuara. Ia lebih senang berdiam diri sambil memperhatikan. Mungkin karena ia satu-satunya anak tingkat 1 yang ikut bergabung besama kami. Ya, Fahim 2 tahun di bawah saya dan teman-teman diskusi saya. Dia masuk ke almamater tercinta kami ketika saya naik kelas 3. Jangan heran apabila ia akrab dengan kami yang dua tingkat di atasnya. Rumah Fahim yang berada jauh di pelosok desa, serta ekonomi yang pas-pasan dari keluarganya membuatnya memikirkan berbagai macam cara agar terus dapat bersekolah tanpa terlalu membebani kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petani garap di desanya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Kebetulan, di Masjid sekolah kami terdapat sebuah ruangan mirip kamar di ujung sekretariat perkumpulan remaja masjid. Kamar yang cukup untuk tidur dan tempat baju serta keperluan sehari-hari. Dengan dibantu teman-teman remaja Masjid, akhirnya kami berhasil menjelaskan kepada Pembina Remaja Masjid agar Fahim dibolehkan untuk tinggal di kamar tersebut. Tapi tentunya dengan syarat; dia harus selalu tanggap terhadap kebersihan Masjid dan linkgungan sekitar. Sejak itulah, predikat James Bon disandang Fahim. Jaga Mesjid dan Kebon. Bukan merupakan suatu kenistaan saya kira. Justeru sebuah kemuliaan. Karena disamping kita telah meringankan beban orang tua, kita diberi kesempatan untuk terus berbuat baik untuk senantiasa membersihkan tempat ibadah kita.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Perkumpulan ba’da shalat dhuha kami sebenarnya tidak memiliki anggota yang tetap. Semuanya berjalan begitu saja. Setiap kali selesai melaksanakan ibadah sunnah dhuha, kami berkumpul begitu saja dan berbincang apa saja yang menarik hati kami saat itu. Tetapi, bila diukur dari seringnya wajah-wajah yang hadir, sekurang-kurangnya ada 5 anggota tetap ngerumpi ba’da dhuha. Fahim, Dana-yang saya ceritakan tadi, Ircham, Izaz, dan saya sendiri .</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">*</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Bila dilihat dari sisi umur dan motivasi belajar kala itu, saya menemukan kesamaan antara kami. Kami sama-sama berasal dari keluarga yang berkecukupan. Maksudnya, mempunyai uang yang benar-benar cukup untuk kehidupan sehari-hari, penghasilan orang tua yang benar-benar cukup untuk membiayai sekolah kami. serta "kecukupan-kecukupan” lainnya. Kecuali Izaz,mungkin. Yang kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS guru. Kecukupan inilah, yang mau tidak mau membuat kita untuk tidak melewatkan kesempatan untuk mereguk setiap pengetahuan di sekeliling kami. Seperti ketika ada pengumuman untuk mengikuti Olimpiade Matematika yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi negeri di daerah Semarang kala saya menginjak tingkat tiga. Cukup terlambat sebenarnya, karena biasanya spesialis Olimpiade Sains sudah dipersiapkan sedari tingkat satu atau pertama kali masuk sekolah, seperti yang Fahim alami. Secara otomatis dia masuk kelas khusus untuk mengikuti pembinaan di luar jam sekolah. Tapi kali ini, berhubung beberapa dari kami dekat dengan Pembina Lomba, kami (Saya dan Ircham) ditawari untuk mengikutinya. Itung-itung untuk pengalaman, kata beliau. Dana kala itu sudah mengikuti kelas Olimpiade Fisika dan memang disanalah tempatnya. Kamipun menyanggupi dan mengikuti prakualifikasi tingkat sekolah. Waktu itu dalam satu kelas pembinaan Olimpiade ada lima belas anak dan kebijakan sekolah mengirimkan 6 wakilnya, termasuk tingkat tiga yang ikut sebagai peserta penggembira. Saya dan Ircham cuek saja. Dan hasilnya tidak cukup mengecewakan (pastinya, karena kami berdua sudah tingkat tiga, sedang kelima belas lainnya tingkat satu dan dua^^), kamipun mendapat tiket untuk berangkat ke kota Purwokerto, tempat perlombaan diadakan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Dalam persiapan menghadapi Perlombaan saya cuek saja. Toh ada yang lebih perlu diperhatikan, yaitu kemana saya akan melanjutkan pendidikan setelah lulus nantinya. Beda dengan Fahim yang senantiasa merenung. Berkutat dengan soal-soal latihan yang ada di depannya. Sesekali pernah kami berkumpul di serambi Masjid untuk “menekuni soal latihan bersama”, ada beberapa soal (mungkin lebih bijak bila saya sebut banyak.haha) yang tidak dimengerti. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Eh, ada yang tau penyelesaian soal cerita ini tidak?”, tanyaku pada Ircham, Fahim dan tiga orang temannya yang lain.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Kutunjukan soal cerita yang intinya adalah suatu kalimat yang mesti dikonversi ke dalam model matematika serta mencari pemecahan dari problem tadi. Sayangnya, saya sudah lupa sekarang detil soalnya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Karena beberapa dari kami termasuk orang yang sudah mempunyai kualifikasi, tentunya sangat tidak elegan apabila tidak ada yang berpendapat barang sepatah dua patah angka.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Em, coba kalau begini..” Ircham mencoba menunjukan sebuah paket penyelesaian bagiku. Seorang anak yang cukup di atas biasa. Karena waktu itu Ia justeru mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ketimbang Ilmu Pengetahuan Alam kendati kemampuan di bidang eksakta-nya baik. Ia tak ingin membuang waktunya untuk belajar IPA, alasannya. Karena memang sudah fokus akan mengambil sebuah sekolah kedinasan di bidang akuntansi. Kelak ia akan satu almamater lagi dengan saya. Anehnya, Ia lulus dalam prakualifikasi Lomba Matematika ini.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“…tapi jadinya ga klop ya? Wahh..ndak ketemu hasilnyaaa… >_<”!@^&@#!!” dasar aneh, menjelaskan ke saya seperti berbicara kepada dirinya sendiri. Itulah Ircham.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Iya, tidak cocok juga kalo pake model matematika seperti itu..” saya mengamini keputus-asaan Ircham.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Bagaimana kalau seperti ini, Mas?” Fahim menyodorkan secarik kertas berisi rumus-rumus integral, turunan, kombinasi trigonometri yang sebagian tidak familiar dengan mata saya. dan.. apa ini? Mengapa banyak simbol seperti cacing berdiri tegak sebanyak ini? Ada tiga berderet.. jangankan dua, satu saja saya masih kewalahan..</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“hem..kelihatannya ini solusi yang mendekati kecocokan dengan problem yang disajikan, Him..” responku setelah ada tiga menitan aku memandangi kertas yang disodorkannya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Tapi,Him.. Bisakah kau menjelaskannya padaku??”, lanjutku, dengan menatapnya iba dan penuh dengan ketidakmengertian.</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">*</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> Ada seorang lagi yang belum kuceritakan, Izaz. Teman yang berasal dari luar kota kami. Yang dari segi kemampuan ekonomi cukup berada, karena saat itu dia satu-satunya siswa yang memegang kartu Automatic Teller Machine diantara kami sewaktu itu. Teman yang cukup eksentrik. Dengan cukuran rambut tipis pada kedua pinggirannya serta dibuat agak tegak rambut ditengah kepalanya. Izaz tinggal di rumah kost dekat dengan sekolah kami, sehingga seringkali pulang sore hari sekedar melihat saya, Ircham dan Fahim berkegiatan atau mengobrol dengan kami. Walaupun dalam hal akademis di kelas kurang begitu terlihat, tapi saya yakin, Izaz adalah anak yang cerdas. Kita tentu sering menemui seorang anak yang suka bermain dan malas untuk belajar tapi apabila ditanya tentang pelajaran tahu. Sebatas tau dan mengerti karena bagi orang-orang seperti mereka ada hal yang lebih menarik perhatian ketimbang pelajaran di sekolahan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> Satu hal yang menyamakan saya dengan Izaz adalah kesenangan untuk bermain tebak-tebakan. Saya saat itu sedang gemar-gemarnya membaca komik-komik detektif. Dari serial Detektif Conan, Kindaichi, Q Detective School, Q.E.D, sampai serial detektif yang sepotong-sepotong diterbitkan. Entah belum masuk ke Indonesia atau pengarang di Jepang sana masih kesulitan untuk mencari idenya. Keranjingan saya terhadap cerita detektif dan misteri dimulai dari Izaz yang setiap pulang sekolah menyempatkan mampir di sebuah tempat persewaan komik di depan sekolah kami. Suatu waktu, Ia mengajak saya untuk menemaninya. Saat itu, iseng saja saya meminjam komik salah satu serial detektif, dan semenjak itulah saya rutin menyisihkan uang jajan saya untuk meminjam komik di akhir pekan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> Salah satu mengapa saya mengatakan Izaz cerdas adalah saat kami berkumpul untuk bermain tebak-tebakan. Kebiasaan saya sewaktu itu apabila ada waktu luang adalah membuat soal tebak-tebakan. Masih teringat saat saya kembali menanyakan soal tebak-tebakan dari salah satu program di televisi yang menghadirkan Master mentalist Indonesia. Pikir saya, Izaz tinggal di kosan. Setau saya di kamarnya tidak ada televisi, Dana-pun begitu, sama-sama tinggal di kosan, Fahim tinggal di Masjid yang praktis tidak ada televisi. Tinggal Ircham yang mempunyai kemungkinan melihat acara televisi tersebut. Tetapi dengan pertimbangan kalau Ircham tidak senang menonton televisi karena Ia lebih suka membaca, saya tanyakan soal tebak-tebakan kepada teman-teman.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Zaz, ada tebak-tebakan nih..”, ucap saya saat kami berkumpul di serambi Masjid.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Apa itu, Zal?”,Izaz langsung menampakkan ketertarikannya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Jadi begini..”, dengan gaya serius saya melanjutkan “Ada 3 orang yang berkunjung ke sebuah restaurant untuk memesan paket hemat. Harga satu paketnya adalah Rp. 10.000,-. Karena mereka membeli tiga, mendapatkan potongan harga Rp 5.000,-“, saya diam sejenak melihat reaksi air muka mereka yang mulai serius.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Karena mereka bertiga, uang Rp 5.000,- tadi tidak genap habis dibagi tiga. Akhirnya, dengan kesepakatan bersama, masing-masing mendapatkan kembalian Rp. 1000,-. Uang sejumlah Rp 2.000,- diberikan kepada pelayan sebagai tips.”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Nah! Masalahnya ..”, saya buat agak didramatisasi, “seseorang dari mereka kembali menghitung uangnya. Jika mereka mendapatkan kembalian Rp 1.000,- berarti masing-masing membayar sejumlah Rp 9.000,- untuk makan mereka, sedangkan yang dipelayan Rp 2.000,- berarti total uang mereka Rp 29.000,-. Padahal iuran mereka terkumpul Rp 30.000,-. Kemanakah uang Rp 1.000,-??”, cukup puas saya melihat kernyitan-kernyitan di atas alis teman-teman, kecuali Izaz yang sedari tadi senyum-senyum.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Bentar Zal, coba ulangi proses hilangnya uang Rp 1.000,- tadi”, Dana bertanya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Tadi ketiga orang tersebut mendapat kembalian Rp 1.000,-, berarti masing-masing orang mengeluarkan uang Rp 9.000. Betul?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Betul, Zal”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Berarti bila dikalikan 3, uang yang terkumpul Rp 27.000,-. Betul?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Betul, Zal”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Nah, uang yang lainnya, sejumlah Rp 2.000,- diberikan kepada pelayan sebagai tips. Ini berarti uang total yang mereka kumpulkan adalah Rp 27.000,- + Rp 2.000,- = Rp 29.000. Betul?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Iya.. Betul Juga yaa..”, Jawab dana sambil berpikir.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Salaaahhh”, Izaz menyela sambil setengah ketawa. “Coba kau ulang sekali lagi, Zal”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Agak bosan sebenarnya saya mengulang untuk ketiga kalinya. Karena apabila diulang-ulang, kuis ini bisa dipecahkan. Tetapi karena teman-teman merajuk, saya memenuhi permintaan Izaz.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Tiga orang tersebut mendapat kembalian Rp 1.000,-, berarti masing-masing orang mengeluarkan uang Rp 9.000,-“</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Benar”, sahut Izaz.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Bila dikalikan 3, uang yang terkumpul Rp 27.000”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Masih benar”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Berarti uang yang terkumpul, Rp 27.000,- ditambah dengan Rp 2.000,- yang ada di pelayan, hanya Rp 29.000”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Tidak benar! Hehehe.. Jangan kau bohongi temanmu ini, Zal”, sambil meringis Izaz menimpali. Suatu </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">style </span></span></i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">yang khas darinya; terlihat </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">cengengesan</span></span></i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> (ketawa dan tidak serius dalam berbicara)</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Sekarang begini, jika tiap orang mendapat kembalian Rp 1.000,- berarti total biaya yang dikeluarkan tiap orang Rp 9.000,-, bukan?“ Izaz balik bertanya, sial..</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Yaa..” saya jawab malas saja.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Perhatikan teman-teman, TOTAL BIAYA. Ini berarti jumlah yang dikeluarkan untuk membeli makanan dan tips untuk pelayan”, dengan mata berbinar-binar Izaz menjelaskan “Jika ada pernyataan total biaya yang dikeluarkan oleh ketiga orang tadi sejumlah Rp 27.000,- ditambah Rp 2.000,-, maka itu salah. Kenapa? Karena Rp. 2.000,- itu termasuk dalam biaya 27.000 yang dibayar bertiga. Jadi total uang mereka bertiga yang benar, Rp 27.000,- ditambah dengan Rp 1.000 yang dikembalikan kepada masing-masing orang dikali 3. Tetap, Rp 30.000,-. Hehehe..“</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Bukan begitu, Zal?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Iya, betul..” tak disangka, Izaz bisa menjelaskan dengan baik.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Benar, Zal. Bukan betul. Karena kita mencari kebenaran, bukan kebetulan”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Yah, begitulah Izaz.</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">*</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> Kembali kepada perlombaan matematika yang saya ikuti. Motivasi untuk mengikutinya tak lebih untuk sekedar mengetahui tingkat kemampuan saya dengan anak-anak pilihan ini. Serta merasakan aroma persaingan yang kental ketika saya mengikuti sebuah kompetisi. Akan sangat terasa atmosfernya. Beda dengan suasana saat ujian tengah semester atau akhir semester. Ada aroma yang tercium dari otak-otak para pemikir yang nantinya akan menjadi penampuk beban bangsa. Melihat mata-mata yang berkilat lincah, yang tajam memandang dengan mata telanjang atau yang tersembunyi di balik bingkai kaca mata karena terlalu banyak dipaksa untuk memahami bahan yang akan dimasukkan ke dalam otaknya. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Pertemuan antara tunas-tunas bangsa dimulai disini. Fahim, yang sudah kedua kalinya mengikuti perlombaan serupa tentunya sudah mempunyai kawan dari sekolah lain yang juga langganan lomba seperti ini. Saya yang sebagai penggembira disini ingin juga berkenalan dengan manusia-manusia pemikir disini. Sempat saya berkenalan dengan beberapa siswa lokal dan atau yang berasal dari luar kota. Salah satu yang berkesan ketika berkenalan dengan dengan kawan yang berasal dari salah satu sekolah favorit di kota satria itu, Sophia Alphabeta. Nama yang unik, seunik dirinya. Dengan wajah tirus serius dihias kacamata berbingkai hitam dan pandangan yang tajam. Mengisyaratkan banyaknya ilmu yang terserap melalui dua bola matanya. Sampai-sampai, ada kekaguman tersendiri terhadap dirinya yang membuat saya menemukan analogi Phi-Alpha, Everywhere and The First. Phi, bilangan yang senantiasa ada di alam semesta. Yang melekat pada penghitungan volume atau garis edar benda-benda angkasa. Dan Alpha, abjad pertama dalam huruf Yunani sebagai perlambang permulaan sebuah peristiwa. Phi, yang ada dimana-mana dan Alpha, yang pertama. Yang terbayang dimana-mana dan yang pertama saya ingat.. kala itu. Sebuah nama yang menurut khayalan saya waktu itu cocok untuk sebuah perkumpulan mahasiswa di Massachusetts Institute Of Technology. Sebuah Institut yang menjadi kebanggan Dana dan juga saya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Boleh dikatakan, disinilah batu loncatan bagi Fahim untuk menggapai jenjang karirnya untuk terus menjadi pemikir sejati. Pengumuman hasil Lomba, menempatkan Fahim pada urutan nomor 3 yang waktu itu Ia baru menginjak tahun pertama di sekolah Menengah Atas. Dan jangan tanyakan bagaimana nasib saya dan Ircham, masih untung tidak finish di setengah bawah peringkat. Memang begitulah orang Jawa, segala sesuatu yang terjadi selalu dianggap menguntungkan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">*</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> Sebelum kelulusan, kami sempat berkumpul. Kutanyakan kepada Fahim tentang rencana hidupnya selepas SMA nanti.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Berencana melanjutkan kemana Him setelah lulus?”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Inginnya ke ITB mas, atau kalau tidak Universitas Indonesia”, jawab Fahim.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Mengapa tidak kau pilih jalur kedinasan saja, Him? Disamping meringankan beban orang tua, setelah lulus kita tidak perlu repot mencari kerja.”, saran saya.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Wah.. Maaf, Mas. Aku tidak tertarik dengan itu. Aku masih ingin mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan alam. Ingin mempelajari lebih dalam sunnah-sunnahNya, Mas.” jelas Fahim “Untuk masalah biaya, Aku yakin, akan selalu ada jalan bagi orang-orang yang berusaha. Bukankah hidup itu seperti mosaik?”, Fahim menanyakan kembali pernyataan yang pernah saya sampaikan kepada teman-teman saat berkumpul bersama.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Benar, Him.. setiap langkah kita saat ini akan menentukan bentuk kehidupan kita setelah ini. Setiap kebaikan yang kauperbuat telah mengubah satu derajat kehidupan selanjutnya ke arah kebaikan.”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Satu derajat saja, Him..”, saya melanjutkan, “Jika kamu memperhatikan, jarak yang terbentuk dari dua garis dengan panjang 10 sentimeter yang membentuk sudut satu derajat adalah 0,17 sentimeter, Him.”</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Itu baru sepuluh senti, Him.. Bagaimana jika panjang kedua garis tadi seratus meter atau beratus-ratus kilometer. Tentu simpangan yang terjadi akan semakin melebar dan panjang. Sama halnya dengan panjangnya kehidupan kita, Him. Belum terasa efek dari apa yang kita perbuat kemarin. Tetapi akan terasa betul kelak.”, agaknya saya terlalu berlebihan menjelaskan hal tersebut kepada pemegang medali perak internasional. Tapi memang begitulah terkadang saya, mengaitkan sesuatu dengan seuatu hal yang memang mempunyai suatu kaitan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Iya, Insya Allah akan terus berusaha melaksanakan yang terbaik pada kondisi apapun aku sekarang, Mas”, “mohon doanya dan semoga Allah menunjukkanku jalan yang terbaik”, ucap Fahim ssaat sebelum beranjak masuk ke kelas.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">“Pasti, Him. Semoga jalanmu dimudahkan”, jawabku lirih.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Semenjak mewakili provinsi sebagai salah satu duta untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional, Fahim mendapatkan perlakuan khusus dari pihak sekolah. Mengikuti pembinaan bersama Guru yang sudah berpengalaman atau pengkonsentrasian untuk persiapan selama beberapa bulan di Ibukota membuat Fahim tidak berkumpul lagi dengan kami. Kesibukan-kesibukan tingkat tigapun melanda. Saya, Ircham, Izaz, dan Dana kembali harus memikirkan akan melanjutkan ke pendidikan formal manakah kita. Karena memang harus melalui pendidikan formal kemampuan kita akan diakui. Sebuah institusi untuk mendapatkan pengakuan yang legal dari institusi yang lebih besar dan plural, masyarakat. Kendati, untuk masuk ke dalamnya membutuhkan perjuangan yang berat. Yang menjadikan kedua orang tua kami harus memikirkan biaya tambahan yang lumayan besar, untuk ukuran kami saat itu. Terkecuali, Izaz, mungkin. Sehingga, kadang muncul dalam benak saya saat itu; dua hal yang mesti dihindari orang yang “berkecukupan”: Sakit dan Pendidikan Tinggi. Tapi setelah menjalaninya, saya meralatnya menjadi; Dua hal yang mesti dihindari orang yang tidak mempunyai tekad. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Tekadlah yang menjadikan kami memperoleh pencapaian kami. Saya dan Ircham berhasil masuk sebuah Sekolah Kedinasan yang tentunya sangat meringankan kedua orang tua kami. Dana mendapatkan paket beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di bidang teknik pada sebuah Universitas Negeri. Sedang Izaz, yang masih dengan keunikannya melanjutan hobby berkreasinya dalam jurusan gambar-menggambar dan konstruksi bangunan. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Perjalanan sebuah galaksi pembelajar. Yang lahir dari sebuah ketiadaan. Kemudian membentuk kabut pemahaman dan membentuk individu-individu yang berkembang. Mengembang dan terus mengembang. Sampai batasnya nanti apabila diketemukan kembali oleh takdir atau harus fana karena sifatnya. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Tentang Fahim, berita keikutsertaan dia di International Mathematic Olympic saya dapat sewaktu saya kuliah. Penghargaan Honourable Mention pada kesempatan pertama dan medali perak pada kesempatan tahun berikutnya membuatku bangga. Karena ternyata bintang yang satu ini sangat bersinar terang sebagaimana Sirius, bintang terterang yang terlihat dari bumi setelah matahari yang berjarak 8,6 tahun cahaya dari bumi. Penghargaan ini membawanya mendapatkan beasiswa Strata Satu di Universitas Indonesia. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Jika mengingatnya, membuat saya kembali sepeti memiliki penyemangat untuk terus mencapai sebuah pencapaian yang sudah saya tentukan sebelumnya. Karena bagaimana kita sekarang, mengapa kita sekarang, apakah kita sekarang, kesemuanya berawal dari kita berbuat apa. Sering saya berpikir ,saat duduk di dalam kereta dalam kota yang terisi penuh sesak oleh penumpang, apakah yang menjadi tujuan dalam kepala mereka. Apakah ada hal yang sama, satu saja, yang mereka pikirkan saat itu sama dengan apa yang saya pikirkan saat itu juga. Ada yang bergelantungan di muka kereta dan depan pintu tanpa mempedulikan nyawanya. Ada yang duduk di atas atap kereta dibawah kawat bertegangan listrik luar biasa. Ada pula yang berjalan </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">mengesot,</span></span></i><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';"> mengusap-usap sampah di lantai kereta. Ada yang pura-pura tertidur ketika ada pengemis di depannya. Ada yang menempel-nempelkan badannya ke lawan jenis di sebelahnya dengan alasan,mengikuti irama kereta. Ada pula yang sempat-sempatnya memikirkan sedang apa mereka. Semua itu manusia, sebagaimana saya, makhluk yang bisa menjadi apa saja.</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">*</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Kala itu, tiap bintang sudah mengalami fase membuat alam semestanya sendiri. Sebagaimana Matahari yang dikiblati delapan planet serta anggota keluarganya. Tiap bintang sudah mesti menentukan garis edarnya sendiri, agar tidak bertabrakan dengan semesta lainnya. Sudah saatnya menentukan hendak menjadi apakah kita, apakah bintang yang terus berpijar, yang tak kunjung padam. Atau terhempas menjadi komet yang habis terbakar di angkasa.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Akan tetapi, dalam perkembangan semesta yang kian mengembang, memungkinkan bintang tadi dapat bertemu dengan bintang lainnya yang membentuk galaksi baru. Galaksi pembelajar yang sama. Kendati manusia sudah bahu-membahu untuk menggali liang filsafat sampai kering, ilmu pengetahuan tidak pernah habis. Bukankah yang ada di dunia tidak lebih dari setiik ilmu-Nya yang sangat melimpah? Yang apabila pohon-pohon di muka bumi ini dijadikan sebagai pena dan air laut dijadikan tintanya, maka tak cukup ilmu pengetahuanNya yang dapat dituliskan. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Bintang tidak pernah mati. Meskipun dalam siklusnya ia akan termakn sendiri oleh massanya, kolaps, dan menjadi lubang hitam yang menyedot apa saja di sekitarnya. Tetaplah ia menjadi titik dari berputarnya semesta. </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Berita terakhir yang saya dapat dari sebuah jejaring jagad lembar bertema jaringan sosial, Fahim sudah terbang ke Negeri Sakura. UI menjadi batu loncatannya. Entah bagaimana bintang yang satu ini akan menjalani siklusnya. Yang jelas, semuanya sudah tertulis dalam catatanNya. Saya, teman-teman saya dan kita.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">(apabila ada kesamaan nama tokoh dan perwatakan hanyalah fiktif belaka)</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="right" style="text-align:right"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">Wet early February</span></span></p> <p class="MsoNormal" align="right" style="text-align:right"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'trebuchet ms';">onmidesk</span></span></p></div>Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-51591873826450162912010-01-01T21:39:00.000-08:002010-01-01T21:48:05.879-08:00tulisan ketujuhTulisan ini saya buat alam rangka memenuhi tugas menulis dari teman-teman saya di grup holic-holic an.. Sebuah group yang dibikin untuk terus menyemangati mereka yang mulai jarang menulis, seperti saya.. :D
<br />Yah..merenung dua jam dan inilah hasilnya..
<br />Happy new year!! Ahh!! bukaaannn..happy reading!! -_-"
<br />
<br />
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><title>PENCIPTAAN ALAM SEMESTA</title><!--[if gte mso 9]><xml> <o:documentproperties> <o:author>HARUN YAHYA</o:Author> <o:version>12.00</o:Version> </o:DocumentProperties> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} span.shorttext {mso-style-name:short_text; mso-style-unhide:no;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 22pt; line-height: 150%;">2010<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahun baru yang identik dengan perayaan pergantian tahun telah menjadi bagian dari budaya bagi masyarakat Indonesia. Semua seakan ingin melepas kepergian tahun 2009 yang akan berganti dengan dekade pertama di millennium ketiga. Menyulut mercon atau kembang api bersama-sama di lapangan terbuka, tempat berkumpul orang-orang, bahkan di depan sebuah Taman Makam pahlawan, seperti kemarin yang saya lakukan dalam rangka menemani kedua teman saya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi saya, pergantian tahun mempunyai beberapa arti tersendiri. Menurut hemat saya, waktu tidaklah berarti apabila tidak ada penanda awal atau akhirnya. Waktu ada karena ada peristiwa awal yang menjadi dasar penghitungmunduran suatu masa. Waktu, sebagaimana ruang, merupakan sebuah dimensi tersendiri bagi manusia. Membahas sedikit tentang apa itu waktu, telah menjadi misteri sepanjang sejarah umat manusia. Para kaum materialis bahkan menggunakan waktu untuk menghancurkan logika agama. Mereka bertanya; “Ada apa sebelum alam semesta?”. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendukung teori bigbang menjawab;”Ada ledakan besar”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ada apa sebelum ledakan besar?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ada Tuhan”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Lalu, sebelum Tuhan ada apa?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Tidak tahu.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Mengapa tidak kau hemat saja jawaban untuk pertanyaan “Ada apa sebelum alam semesta” dengan pertanyaan “Tidak tahu” saja?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Begitulah sekiranya kalau kita mempelajari suatu pengetahuan tanpa landasan agama. Yang bahkan bagi mereka, agama adalah hanya kebenaran relatif saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebenaran yang sampai saat ini masih saya yakini tentang dimulainya penghitungmunduran waktu umat manusia adalah ledakan besar yang menandakan sebuah ketiadaan menjadi sesuatu yang ada, yaitu alam semesta. Dan sebagai manusia yang meyakini tentang hal ini tentunya harus berdasar kepada acuan tertentu. Karena sebuah pernyataan akan dianggap sebagai suatu opini manakala tidak ada bukti pendukung tentangnya, dan sungguh celakalah yang menyebut apa yang bersumber dari kitab Suci Al-Qur’an adalah suatu kebohongan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiyaa’, 21: 30)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">XXX<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pergantian tahun mempunyai arti penting. Pertama, kita berarti telah melewati suatu fase menuju fase baru yang tentunya kita harapkan menjadi lebih baik dari fase sebelumnya. Baik itu tahun baru Islam (Hijriyah) yang berdasar<span style=""> </span>dari momentum besar berpindahnya dakwah Rasulullah SAW untuk menuju kepada fase dakwah yang lebih baik atau sekedar pergantian dari peringatan tahun baru dimasa Romawi kuno yang dirayakan tiap 1 Maret menjadi 1 Januari yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi saya, apa-apa yang sudah terjadi di tahun 2009 merupakan sebuah rangkaian mosaik yang akan saya lanjutkan di tahun 2010. Karena memang, kehidupan adalah sebuah rangkaian peristiwa yang saling bertautan dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dan sudah sewajarnya apabila saya mengharapkan di tahun yang baru memperoleh kebaikan-kebaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Mungkin ini yang disebut dengan resolusi. Kata resolusi adalah serapan dari bahasa Inggris, yaitu resolution yang <span style=""> </span>menurut kamus Inggris versi Oxford <span style=""> </span>mempunyai <span style=""> </span>beberapa arti/makna. Salah satu maknanya adalah : something one makes up one's mind to do, <span class="shorttext"><span style="background: rgb(235, 239, 249) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sesuatu yang membuat satu pikiran untuk melakukan</span></span>. </span>Arti lainnya adalah tekad, janji atau komitmen yang ingin diraih atau diwujudkan oleh seseorang. Cukup menarik apabila kita dihadapkan pada pertanyaan; “Apa resolusi untuk tahun 2010.?”, sejujurnya saya pribadi enggan untuk menjawab pertanyaan ini. Sama halnya apabia saya diharuskan untuk menjawab pertanyaan; “Apa rencana sepuluh tahun ke depan dan bagaimana Anda mewujudkan rencana itu.?” Bukannya saya seseorang yang tidak mempunyai tujuan ataupun prinsip hidup, akan tetapi sebuah rencana hidup, menurut hemat saya tidk perlu untuk diberitahukan kepada banyak orang, cukup komitmen kepda diri sendiri atau dengan orang-orang yang memang nantinya akan hidup bersama dengan kita. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi pemikiran tersebut. Pertama, life full of uncertainty. Begitukah? Ya, hidup penuh dengan ketidakpastian. Kita memang hanya bisa berusaha, dan kepastian mengenai bagaimana hasil dari usaha kita tercapai apabila kita mengikuti hukum-hukumNya. Dan hukumnya yang nampak tidak semuanya tercapai oleh akal kita. Alih-alih memperbaiki diri untuk fase kehidupan berikutnya malahan hanya terpaku pada rencana-rencana yang belum pasti. Untuk itu, apabila hanya sebuah janji kepada diri sendiri saja agaknya saya tidak usah memakai kata resolusi. :P<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara abstrak, harapan saya di tahun yang baru berjalan ini sama dengan harapan dari kebanyakan orang. Bukan berarti saya seorang plagiat atau copycat. Tapi tak lebih dari sekedar mencoba menyerap pemikiran semua orang yang berinteraksi dengan kita. Saya serap semuanya, yang baik maupun yang buruk, kemudian saya keluarkan hasilnya. Untuk itulah dibutuhkan proses. Seringkali saya berpikir, mana yang lebih penting antara proses atau hasil? Lebih banyak saya menjawab proses, karena menurut pendapat kebanyakan orang proses yang baik akan menghasilkan suatu hasil yang baik. Tapi belakangan saya memikirkan kemungkinan jawaban “hasil”. Ini terkait satu bulan yang penuh pekerjaan dimana pertama kalinya saya ditempatkan di Instansi saya bekerja. Yang penting hasilnya, target penerimaan, target penyerapan anggaran. Walaupun nantinya menggunakan cara yang kurang prosedural. Tapi saya cukup terhibur ketika mendengar ceramah khatib shalat jumat yang menyebutkan: “Allah menilai proses kita, bukan hasil yang kita capai.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, benar juga apabila ada yang mengungkapkan “</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">enjoying d'process.. become better and wiser.. coz life is a never ending learning.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">” Yaa.. memang sebuah proses sudah semestinya kita nikmati perjalanannya, karena hidup adalah pembelajaran yang tak pernah habis. Asalkan, tidak lupa kepada tujuan kita karena terlalu lama menikmati proses :P<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Serta, dalam menjalankan harapan-harapan dan rencana-rencana hidup kita dibutuhkan komitmen dan konsistensi. Dua buah kata yang menjadi momok bagi saya. Boleh jadi saya sudah bekomitmen tentang suatu hal, tapi seringkali tidak konsisten (istiqomah) dalam menjalaninya. Mungkin inilah yang menjadikan saya masih menjadi orang biasa sampi detik ini. Berbicara mengenai teori, konsistensi dapat saya peroleh apabila ada motivasi untuk terus melakukan suatu komitmen, baik motivasi internal, eksternal ataupun eksistensial (yang terakhir cuman kadang2 loohh..). Adanya motivator hampir sebuah kewajiban bagi saya :D. Ini wajar, manusiapun berbuat baik di dunia karena ada motif-nya, yaitu pahala yang berujung pada surga. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agaknya saya harus lebih memaknai pergantian waktu. Berusaha membijaki semua peristiwa yang terjadi. Mencoba menganggap wajar hal-hal yang terjadi selama ini dengan mengerti mengapa itu semua bisa terjadi. Berhenti untuk mengeluh dan menggerutu, lebih baik memperbaiki apa yang kita keluhkan atau gerutukan (terdengar aneh kata ini :p). Berusaha tetap pada koridor yang telah disyariatkan, karena koridor lebih jelas daripada jalur tengah yang lurus dari suatu jalur. Tetap bermimpi, akan tetapi mencoba membuat mimpi serealistis mungkin sehingga apabila bisa saya raih, saya gembira karenanya dan apabila tidak bisa saya raih saya tidak kecewa karenanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bismillaah..<o:p></o:p></span></p><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span>
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-47922075555109828982009-12-30T06:12:00.000-08:002009-12-30T07:01:28.595-08:00tulisan keenam<span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Tulisan ini saya buat setelah saya menyelesaikan studi saya di kampus STAN. Settingnya adalah, ketika saya magang di KPP Patama Cilacap (kiye setting cerita apa setting pas nulis kiyee?? :D).
<br />Saat itu, saya sering berinteraksi dengan lawan jenis yang mempunyai umur (atau jenjang pendidikan, atau tingkat pemikiran) di atas saya. Entah mengapa, selalu ada ketertarikan terhadapnya. Mungkin tepatnya kekaguman, ketika kita belum bisa berbuat seperti apa yang sudah teman kita perbuat, apalagi wanita. Munculnya kekaguman inilah yang menyebabkan perasaan yang lain. Bukan berarti cinta, karena pada dasarnya hanya rasa suka terhadap objek yang mereka hasilkan. tapi bukan suka biasa, suka yang hanya "like" atas pemikiran-pemikiran atau cara berkomunikasi dengan mereka.
<br />Dan saat merenung (inilah sebenarnya yang membuat saya bisa menulis), muncul kata terlintas dalam pikiran saya: Virga. sempat sedikit beradu argumen mengenai arti dari kata ini dengan teman-teman saya.. kalau dalam kamus Oxford (kamuse ketinggalan nang umah kiyee..) kurang lebih artinya adalah "<span style="font-style: italic;">hujan yang tidak sampai ke bumi, yang butiran-butirannya menggantung di lanit yang menyebabkan sebuah pelangi di langit. biasanya terjadi di daerah panas dan kering, seperti California</span>" penjelasan kedua adalah "<span style="font-weight: bold; font-style: italic;">streak in the heaven</span>" yang dalam google translate kurang lebih artinya <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">lapisan di langit.</span>.
<br />
<br /></span></span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:SV; mso-fareast-language:AR-SA; font-style:italic;} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:SV; mso-fareast-language:AR-SA; font-style:italic;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:85.05pt 85.05pt 85.05pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1; mso-footnote-position:beneath-text;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">VIRGA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><o:p> </o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style="">Adalah cinta, yang datang tanpa kendali kita, yang imanen dalam harapan, yang membuat manusia tak ingin statis..<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Itulah yang kurasakan sekarang. Perasaan yang membuncah dalam hati ini, yang ingin segera pecah untuk diungkapkan kepada seseorang, Virga. Paras yang sesuai namanya, bagaikan kilatan cahaya dalam surga. Wanita mandiri, cerdas dan berwibawa. Pernyataan bahwa: kebanyakan wanita cantik di negeri ini berotak ayam, karena mereka hanya memikirkan kecantikannya telah gugur dengan premis: Virga adalah wanita yang berparas jelita dengan otak yang luar biasa! Dengan tambahan; anggun dan elegan..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Aku pertama mengenalnya sewaktu mengikuti kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi awal semester dua ini. <span style="" lang="SV">Seorang dosen muda yang enerjik, menjelaskna dengan semangat tentang teori permintaan-penawaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”jadi kalau permintaan naik, bagaimana pengaruhnya dengan harga, Nat?”, ia menunjukku yang waktu itu duduk paling depan pada baris kedua.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”....” <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Aku hanya terdiam. Memang sedari tadi aku hanya memperhatikan gerak bibir dan lakunya. Kata-kata yang keluar dari bibirnya seperti alunan musik yang baru pertama kali kita dengar. Kau pasti tau Kawan, sangat enak didengar, tapi kalau kita disuruh menyanyikannya kembali pastilah kita tidak bisa. Dan hasilnyapun aku tidak bisa menjawab pertanyaan termudah di semester ini. Ah, biarlah teman-teman menertawakanku. Paling tidak, aku mendapatkan kebahagiaan karena telah disapa oleh dinda bestariku. Disekelilingku seakan-akan bunga seribu rupa berhamburan, mewangi, merekah dan menyejukkan... oh, indahnya...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Aku bukanlah seorang perasa yang baik. Maksudku, seorang yang bisa memahami sesuatu dengan perasaan atau orang yang bisa mengerti perasaan. Karena, menurut hematku, setiap masalah pasti dipecahkan dengan menggunakan logika yang berasal dari otak kita. Akan tetapi, semenjak aku mengenal rasa yang memberikan sensasi bunga mekar disekelilingku, kusempatkan untuk mengganti topik diskusiku dengan teman-teman.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">”Coba jelaskan kepadaku apa itu cinta?”, tanyaku pada kesempatan waktu sore hari di taman kampus.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Teman filsafatku menjawab,”Cinta adalah suatu <span style=""> </span>rasa yang abstrak yang dirasakan oleh mereka yang mencinta, sebagai akibat dari perbuatan ingin memiliki dan suka terhadap suatu objek”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="" lang="FI">Ah, mbulet..</span></i><span style="" lang="FI">pikirku<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Yang kutanyakan, jadi apa definisi cinta itu?apa parameternya? Standarnya apa sampai kita bisa berucap; itu cinta?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”jadi gini, karena rasa ini abstrak, variasi yang ditimbulkan antara satu orang dengan orang lain pastilah tidak sama. Akan tetapi, bagi mereka yang merasa jatuh cinta pasti merasakan hal yang sama yaitu rasa suka yang membuncah dalam hati, rasa yang ingin memiliki.”, teman sastraku-yang sok tau- menimpali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Aku belum merasa puas. ”Contoh nyata orang yang merasa jatuh cinta ada yang rela memberikan apa saja bagi orang yang dicintainya. Ada juga yang menganggap cinta adalah <i style="">making love</i>, atau ada yang beranggapan cinta itu suci yang mesti dijaga kesuciannya. </span><span style="" lang="FI">Jadi apa <i style="">point-</i>nya?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Aku sering mengikuti diskusi-diskusi ilmiah, jadi harus kupastikan ada satu poin yang pasti dari obrolan kali ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">”Semua yang kausebutkan tadi adalah akibat dari rasa suka atau kagum terhadap objek. Rasa itulah yang membuatmu melakukan suatu tindakan yang menyebabkan akiibat-akibat yang kau sebutkan tadi..ck..ck..ck”, makin sok saja teman sastra berkacamata ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Tetap saja. Aku tidak bisa menangkap substansi dari cinta. Apa itu cinta sebenarnya dalam definisi kata.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">obrolan sore itu tidak berbuah kesepakatan. Karena memang sedari awal aku sudah menduga bahwa cinta mempunyai banyak sekali arti sehingga aku tidak menemukan substansi. Ah, cinta...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="" lang="FI">Sebenarnya ingin sekali kuungkapkan rasa hati ini kepada Virga. Semakin cepat aku ungkapkan semakin baik untuk diriku. Daripada aku tersiksa dengan ketidakpastian ini. Aku tidak membutuhkan jawaban. Yang kuinginkan hanyalah menyatakan apa yang ada dalam hatiku ini. Itu saja, tidak kurang tidak lebih. Inilah ujian cinta sebenarnya menurutku. Menyatakan isi hati dan rasa suka ini kepada orang yang disukai. Bukan untuk mengharapkan jawaban iya, tidak juga untuk mendapat jawaban tidak. Ah, susah sekali rasanya.. Intinya, aku ingin mengungkapkan rasaku padanya. Sudah itu, habislah. Biarlah nanti waktu yang menjawabnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Semakin lama rasa ini kupendam semakin rasa ini membuncah dalam hatiku dan akhirnya pecah menjadi bulir-bulir yang terus sesaki aku. Hukum kepuasan yang semakin berkurang nampaknya tidak berlaku untuk rasa ini. Hukum yang menyatakan semakin benda untuk memenuhi keinginan kita lama-kelamaan kepuasan kita akan benda tersebut semakin berkurang. Lihatlah orang yang haus, ketika kita beri seteguk-dua teguk ait, tentunya memberikan kepuasan yang sangat kepadanya. Akan tetapi, setelah 4 gelas tentunya ia akan merasa muak dengan air itu. Tapi rasaku akan cinta ini semakin lama justru semakin menjadi. Rasa-rasanya aku tidak merasa puas jika hanya memandang wajahnya atau bercakap dengannya di sesi diskusi tambahan. Aku ingin menuntaskannya dengan menyatakan sesungguhnya apa yang kurasa. Tak peduli status dia sebagai dosen dan aku sebagai mahasiswa. Tak peduli dengan perbedaan umur kami. Dan tak peduli jika akhir-akhir ini ia menggandeng seorang anak perempuan berumur 2 tahunan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="" lang="FI">Kelimunan ini aku hiraukan, hanya diri yang berkelindan sepi terdiam memagut mimpi. Adakah kau mengerti, sengkarut ini yang terus menyiksa hati...<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Mungkin kau bertanya, Kawan, mengapa aku mencintai Virga. Selalu ada penjelasan untuk suatu hal di sunia ini. Terkadang suatu akibat timbul dari sebab-sebab yang mana sebab itu juga timbul dari suatu akinat sebelumnya, terus begitu, tanpa akhir. </span><span style="" lang="SV">Rasa kagumku terhadap wanita mandiri dan berpikiran dewasa telah terpupuk sedari remaja. Sayangnya, sikap mandiri dan pemikiran yang matang biasanya ada pada wanita yang sudah mempunyai umur di atasku. Itulah sebabnya mengapa aku lebih suka kepada wanita yang mempunyai umur di atasku. Tua memang pasti, tapi dewasa adalah pilihan, kata suatu iklan. Tapi sejauh ini yang kutemui; wanita dewasa adalah wanita yang sudah berumur..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Suatu ketika aku menanyakan kecenderunganku ini kepada teman psikologiku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">”Bagaimana pendapatmu tentang kecenderungan orang yang menyukai lawan jenisnya dengan usia yang lebih tua?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Dia menjawab,”Menurutku, untuk wanita yang menyukai lelaki dengan usia di atasnya adalah hal yang wajar. Karena, pada dasarnya wanita lebih cepat tumbuh dewasa<span style=""> </span>dibandingkan dengan laki-laki”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">”Bagaimana jika sebaliknya?”, aku menimpali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">”Maksudmu, lelaki yang menyukai wanita dengan usia di atasnya? Yah, memang ada kecenderungan yang seperti itu, <i style="">oedipus complex</i> namanya. </span><span style="" lang="SV">Biasanya terbentuk karena si lelaki merindukan kasih sayang dan cinta seorang ibu. </span><span style="" lang="FI">Tapi kasihan juga si lelaki nantinya. Ketika dia masih mempunyai kekuatan, istrinya sudah bersiap untuk beristirahat bagai bunga yang mengeriput dan layu..hahaha..”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="" lang="SV">Dasar calon psikolog sinting</span></i><span style="" lang="SV">, pikirku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">dia melanjutkan, ”kecintaan terhadap wanita dengan usia di atas biasanya terjadi karena rasa kagum. Rasa kagum tersebut lama-lama berubah menjadi rasa suka yang bermetamorfosis menjadi cinta. Eh, Nat. Jangan-jangan kau yang mengalaminya?? Hahahaha....”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">aku tidak mempedulikan gurauannya-atau pernyataan tentang kenyataan-, dan pergi begitu saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Setelah kupikir, benar juga pendapatnya. Rasa yang timbul saai ini berawal dari rasa kagumku terhadap Virga. Rasa kagum terhadap kecerdasannya dan parasnya tentunya. Tapi tetap, kecerdasannya...yang didukung oleh kecantikan paras juga.... Rasa kagum yang berubah menjadi rasa suka untuk memperhatikannya,. Rasa antusias jika bertanya atau berdiskusi dengannya. Rasa gemetar jika menerima <i style="">boardmarker</i> untuk mengerjakan soal di muka kelas. Dan hamburan bunga seribu rupa yang mewangi, merekah dan menyejukkan jika dia menunjukku.. oh, indahnya...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pikiranku terganggu akhir-akhir ini dengan kehadiran perempuan kecil disampingnya. Siapakah dia sebenarnya? Putinyakah? Atau keponakan yang dititipkan kepadanya? Terkadang dia membawa perempuan kecil itu ikut mengajar di kelasnya. Terlihat lucu, memeluk pinggang Virga jika Ia berdiri dan bilang; ”Ma, Nai pingin pipis ma...”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Hah?! Mama??!! Aku langsung tersentak. Perempuan kecil tadi memanggil Virga Mama, berarti dia anaknya dan dengan begitu Virga telah bersuami? Oh, Tuhan.. Seketika itu juga aku merasa duduk sendiri di ruang kelas yang kosong dan sunyi. Senyap yang hanya kudengar. Dan tiba-tiba sebuah balok kayu sebesar ukuran tangan manusia menghantam tanganku, membuyarkan kesunyian ini..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Heh, ngelamun saja!!”, Anto yang duduk di sampingku menninju lenganku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sial.....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Begitu sesi kuliah selesai aku menuju perpustakaan untuk mendapatkan akses internet. Langsung kutuju, kuketikkan alamat situs kampus ini, mengklik Fakultas Ekonomi dan mengklik <i>link</i> Dosen dan Staf Pengajar. Muncul satu deret <i>entry </i>nama yang memenuhi layar. Aku tekan Ctrl+F dan masukkan <i>keyword</i>: Virga. Bingo!! Aku klik link ke informasi personalnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Nama<span style=""> </span>: Virga Veranita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Tempat, Tanggal Lahir<span style=""> </span>: Surakarta, 16 September 1984<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Mata kuliah<span style=""> </span>: Pengantar ilmu Ekonomi, Akuntansi Keuangan Menengah, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>Auditing<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">.....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">.....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Status Perkawinan<span style=""> </span>: Kawin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sudah cukup sampai di situ, ketika aku kembali merasakan kehampaan. Sekelilingku terasa sunyi sekali. Komputer-komputer dan rak-rak buku berubah menjadi batu besar yang membisu. Orang-orang yang berlalu lalang laksana pepohonan hitam yang menambah suram suasana padang <i>savanna</i>. Sampai terakhir kuingat ada ular berukuran sebesar tangan manusia hinggap di bahuku. ”Mas, gantian komputernya....”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Kadang harapan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan. Walaupun ayahku sering bilang kalau harapan adalah awal dari mimpi, dan mimpilah yang membimbing kita untuk mewujudkannya. Aku kehilangan kendali atas diriku. Paska kejadian aku mengerti status perkawinan Virga, aku merasa tidak bersemangat. Entah kenapa aku merasa tidak rela. Aku belum sempat mengutarakan isi hatiku padanya. Belum sempat mengetahui bagaimana reaksinya terhadapku. Wajahku muram, hatiku kelam dan pakaikanku kumal. Dalam kesempatan obrolan dengan teman-temanku berikutnya mereka mencoba membaca pikiranku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Nat, apa yang terjadi denganmu?”, teman filssafatku, yang memang baik, mencoba memecah kemurunganku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sebenarnya enggan bagiku untuk menceritakannya. <i>Lagian,</i> aku bukanlah orang yang sabar untuk mendengarkan orang lain bercerita. Kali ini justru akulah yang akan bercerita untuk mengungkapkan apa yang mengganjal hatiku. Aku mengerang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Aku mulai dengan pertanyaan,”Kenapa cinta disebut indah jika ia pada akhirnya hanya meninggalkan luka?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Teman sastraku-yang sok tau- menjawab,”Cinta itu fase relatif yang absolut, Nat..” sial, dia mencoba memakai bahasa teknis..”Relatif, karena kamu dan kita akan merasakan perasaan yang berbeda-beda mengenainya dan menghadapi kondisi serta akibat yang berbeda-beda. Absolut, karena pasti cinta itu akan datang kepada kita semua. Tak peduli apa rupa, bentuk, sebab dan akibatnya nantinya.. Dengan begitu..sensasi yang..”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Cukup-cukup..” Aku sudah mengerti akan dibawa kemana penjelasannya. Tak jauh-jauh dari penjelasannya pekan kemarin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Jadi yang mana yang kaualami?”, teman filsafatku bertanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Aku mencintai wanita yang telah bersuami...”, jawabku lirih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”<i>Wadefak....</i>”, teman sastraku mengumpat pelan. Kata yang tidak ada artinya di kamus manapun, tapi pelafalannya cukup jelas untuk menjelaskan ucapan umpatan yang berasal dari bahasa Inggris.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Yah, aku tahu itu konyol. Tapi ini benar-benar menimpaku. Seperti yang telah kaujelaskan mengenai definisi cinta. Aku serasa limbung karenanya”, aku melanjutkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Teman psikologiku bertanya,”Terus apa yang akan kaulakukan? Ternyata benar ya, dugaanku kau mengidap kecenderungan itu?”, kecenderungan yang ia jelaskan waktu aku bertanya tentang rasa suka terhadap orang yang diatas umurku, maksudnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Aku akan tetap mengungkapkan rasaku padanya. Meskipun ia telah bersuami. Aku tak peduli apa jawabannya, dan tak peduli apa reaksinya. Aku hanya ingin mengunggapkannya. Itu saja”,jawabku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Terkesan <i>platonik</i>. Ya, cinta platonik..”, tukas teman sastraku-yang sok tau. Aku mengerang. Apa lagi ini...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”cinta yang tidak mempedulikan tujuan. Cinta yang...yah, hanya suka sama suka. Tanpa perlu pusing dengan konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.Ah, terlihat sangat apriori..masa bodoh..”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Bukan itu yang kmaksud!!”, aku menyergah. ”Kalaupun dia belum terikat oleh perkawinan seperti sekarang ini, tentunya aku akan berani untuk membuat suatu komitmen. Asal kau tahu saja, aku hanya ingin terbebas dari rasa ini”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Baiklah, jadi sekarang, sarsanku, silahkan kau ungkapkan rasa itu. Secara psikologis hatimu akan lega meskipun kau sudah secara nyata mengetahuin apa hasilnya. Paling tidak, kau tidak menyesal karena memendam rasa itu”, teman psikologiku memberi saran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Ngomong-ngomong, siapa yang kaucintai?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Virga...”, jawabku pelan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketiga temanku mengumpat pelan dan kemudian tertawa terbahak-bahak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada akhirnya kubulatkan tekadku menemui Virga untuk mengatakan padanya isi hatiku. Aku sudah siap dengan segala konsekuensi yang terjadi. Sudah siap jika aku ditegur dengan keras, diadukan ke rektorat karena perbuatan kurang ajar terhadap pengajar atau tidak diluluskan dalam mata kuliahnya. Aku mencoba memahami sepenuhnya bahwa cinta tidak selamanya harus memiliki secara fisik. Karena pada dasarnya, ia hanyalah kata abstrak, sehingga tidak satupun manusia dapat merasakan hal yang sama. Tapi aku masih yakin kalau cinta bukanlah kata benda, melainkan kata kerja, yang harus dilakukan, bukan untuk dimengerti. Aku mencoba kembali memakai logikaku yang akhir-akhir ini kusampigkan karena terlalu menggunakan perasaan. Kupikirkan kembali semua kejadian ini ditinjau dari pemikiran normalku. Tapi cinta tidak pernah mengenal logika. Ah, benar saja...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Akupun larut dalam hujan sore ini. Murung dalam mendung yang temaram..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="SV">Hatiku meluruh bersama hujan..<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="SV">Melarung hanyut bersama alirnya air..<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Masih terngiang dalam benakku, bulir-bulir rasa bahagia, senyuman tentang harapan, dan harapan tentang masa depan...</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="" lang="SV">^_^<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Aku sudah menentukan saat terbaik untuk menemui Virga. Ya, hanya saat ia keluar dari ruang dosen setelah selesai mengajar hari ini. Ruang dosen yang berada pada ujung koridor. Cukup tersembunyi untuk dilihat oleh makhluk-makhluk lain yang tidak berkepentingan. Tinggal sekarang, apa yang harus kuungkapkan? Ah, biarlah nanti setelah aku bertemu dengannya..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Jantungku berdetak beberapa hentakan lebih keras dari biasanya. Pintu ruangan dosen terbuka sedari tadi. Aku terus memandanginya. Tak lama kemudian sesosok perempuan paling cantik di negeriku Indonesia melangkah keluar dari ruangan. Suara berdetak yang timbul dari hentakan sepatu pantovel-nya yang membentur lantai keramik membuat jantungku semakin berdegup lebih kencang. Aku memaku. Ia terlihat muram, berjalan dengan pandangan menyusur ke bawah. Sampai jaraknya cukup dekat denganku, aku menyapanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”VI..Virga, bisakah kita bicara sebentar?”, aku memang sudah terbiasa menghilangkan embel-embel Bu atau Dosen di depan namanya. Itu karena kehendaknya sendiri sewaktu sesi diskusi tambahan sering kami laksankan. Dan memang, dia dan aku kerap berdiskusi lebih sering dari siapapun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Ya, Nat? Apakah ini tentang kuliah?”, ia menghentikan langkahnya dan merapat ke samping tempatku berdiri. Aku ragu sebentar, kemudian kutegakkan kepalaku untuk menatapnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Eh..yah..mungkin ini kedengarannya konyol. Emm,, dari pertama kali aku mengenalmu aku merasakan hal yang aneh.. Emm,,aku kagum terhadapmu”, wajahku tersipu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”maksudmu, Nat? Ayolah, tidak biasanya kau begini..”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Aku mencintaimu Virga..”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">seketika itu juga terdapat kebisuan yang cukup lama. Aku tertunduk. Sedangkan Virga hanya termangu. Bibirnya terkatup sedang matanya menatapku prihatin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Natan..”, ujarnya lirih, ”kau tidak salah mempunyai rasa cinta. Kau pun tidak salah jika mencintai..akan tetapi kau mencintai objek yang salah. Saat ini aku sudah bersuami dan kau tahu sudah ada<span style=""> </span>Nai sebagai pengikat di antara kami. Meskipun aku tidak merasa bahagia sekarang. Sejujurnya, Nat..aku kagum pada dirimu dan tentunya aku akan sangat tersanjung apabila hal ini terjadi beberapa tahun lalu...”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Maafkan aku, Nat..kondisiku yang tidak bisa menerimanya”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">tak kusangka reaksi seperti ini yang kuperoleh darinya. Sungguh wanita yang mempesona. Aku tetap membisu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">”Nat, cinta bak kurva elastisitas sempurna. Dia akan berdiri kokoh pada satu titik berapapun rasa itu menggelegak. Seringkali membuncah dalam hati, tapi tak jarang hancur berkeping-keping. Itulah cinta, Nat. Kuharap, kau bisa menemukan pijakan yang tepat”, Virga bergegas melangkag meninggalkanku yang tetap terdiam dan tertunduk lesu. Kudengarkan detak langkah kepergiannya sampai ia berbelok di seberang koridor sampai tinggal kesunyian yang menemaniku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Akupun kini sedikit lebih memahami sebuah kata yang mahadahsyat, cinta. Virga mungkin bukan takdirku. Seperti namanya, ia bagai hujan yang menguap di awan, tidak sempat untuk jatuh ke bumi. Meninggalkan guratan-guratan indah di angkasa, tetapi meninggalkan bumi yang kering.. sekering jiwaku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><i style="">Adalah mimpi, yang datang tanpa kendali kita, yang imanen dalam harapan, yang membuat manusia tak ingin statis..<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p>
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-85472931446377851172009-12-29T15:08:00.000-08:002009-12-29T15:34:30.124-08:00tulisan kelimayap, sampailah kita pada tulisan kelima. tulisan ini lagi-lagi muncul dari sebuah dorongan untuk mengikuti perlombaan dari salah satu elemen kampus, Aksara (aktualisasi seni dan sastra-eh, gitu kan ya kepanjangannya?? :). Waktu itu, saya tertarik dengan kondisi kampus STAN. Sebagai mahasiswa tingkat tiga, paling tidak saya sudah dua tahun hidup bersama kampus tercinta. Terlalu banyak kenangan di sana. Saat ada pengumuman mengenai perlombaan menulis cerpen, saya terpikir, mungkin saatnya menuliskan bagaimana pemikiran saya tentang kampus ini.
<br />Seingat saya, perlombaan ini diadakan bulan Desember. Saat itu panitia mengajukan beberapa persyaratan untuk mengikuti perlombaan. Dasar saya, kalau membaca pengumuman belum sampai tuntas sudah dilaksanakan. Akibatnya, setelah setengah jalan saya menulis kemudian memperhatikan lagi pengumuman yang ada, ternyata ada satu poin yang mewajibkan untuk judul cerpen yang dibuat menggunakan salah satu warna yang ada, supaya matching dengan tema saat itu: Desember Ceria!!
<br />Akhirnya saya membuat judul baru untuk setengah tulisan saya. Tetapi setelah dipikir-pikir, saya tidak uah membuang judul sebelumnya, karena memang sudah sangat cocok. Toh dalam karya-karya umum biasanya ada juga yang menggunakan judul double.
<br />Alhamdulillah saat pengumuman hasil lomba, saya mendapatkan apresiasi yang tidak mengecewakan dari teman-teman.. tapi tidak seperti lomba sebelumny, kali ini musti dengan predikat: pelari ke atas.. hehehe, ada baiknya, supaya kita terus mengejar siapa-siapa saja yang ada di atas kita, dalam hal kebaikan tentunya.
<br />Okay, happy talking!!
<br />
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 89.85pt 1.0in 89.85pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="IN">GELAP ITU BUKAN HITAM<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="IN">(HAMPIR SEBUAH METAFORA)<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Aku sudah capek untuk berpikir. Hampir tiap detik aku berpikir. Tentang semua hal. Tentang kaumku, tingkah laku para <i>Gemst</i>, <i>Dean</i>, apapun. Sampai bagaimana aku berpikir. Entah, mungkin ini anugerah dari Tuhan. Pikirku, Tuhan menciptakan sesuatu yang ada dalam kepalaku –aku lupa namanya- untuk berpikir. Banyak yang punya itu, akan tetapi tidak sedikit yang sering tidak menggunakannya. Pun begitu di kaumku, hanya sedikit yang bisa menggunakannya, eh, atau tidak punya barangkali. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Aku terusir dari mereka. Mungkin karena aku sering tak sependapat dengan mereka. Saat aku berumur satu tahun-yang mereka pikir aku sudah cukup umur-mereka paksakan aku untuk kawin dengan adikku. Dengan adikku yang kucintai karena dia adalah adikku! Tidak punya otak barangkali! Eh, iya.. nama itu yang ada di kepala adalah otak, para <i>Gemst</i> sering menyebutnya. Terang saja aku menolak. Aku kumpulkan kaumku yang hidup disini, berjumlah 10 kepala mungkin (aku sering protes kepada para <i>Gemst</i>, kaumku hanya bisa dikenali dari kepala, bukan dari ekor. Sayang, mereka tidak mendengarkanku). Aku jelaskan kepada mereka bahwa mengawini sesama saudara akan menghancurkan kaum kita. Ini disebabkan “itu” –lagi-lagi aku lupa namanya- yang membawa sifat kita. Kalau kita kawin dengan saudara kandung kita “itu” kita akan rusak! Cukup sudah si Mbeng yang invalid, kakinya panjang satu. Atau si Embik yang berkaki enam. Aku tudak mau!! Aku berlari meninggalkan kelompokku.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Semenjak itulah aku dianggap menyimpang, berorientasi negatif, sampai ketua mengeluarkan fatwa aku haram bagi kaumku.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Ah, andai saja mereka tahu...<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">***</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Aku masih terpekur di sebuah tempat duduk taman di samping gedung kuliah sambil mengunyah sisa-sisa makananku tadi pagi. Aku jadi berpikir, bodoh juga aku. Mengapa makanan yang sudah kutelan aku muntahkan lagi untuk dikunyah. Tapi aku merasa bukan aku kalau tidak melakukannya.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Disinilah tempat favoritku, dari sinilah aku mendapat ilmu dari para <i>Gemst</i>. Dari jendela gedung terlihat <i>Dean</i> yang sedang memberikan ilmunya kepada para <i>Memst</i>, sebutan khusus bagi <i>Gemst</i> yang terpelajar. Aku sering belajar dari mereka. Makanya aku tahu bahwa yang namanya dunia itu bukan hanya <i>Kampst</i>. <i>Kampst</i> hanyalah sebagian kecil dari daerah yang lebih besar, yang sebagian kecil lagi dari daerah yang lebih besar lagi, sampai menjadi yang lebih besar lagi. Begitu seterusnya. Sampai aku tahu bahwa kita hidup di bola raksasa, bumi namanya.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Aku sering berpikir mengenai <i>Memst</i> di sekelilingku. Mereka adalah kalangan terpelajar <i>Gemst</i>, kaum intelektual. Kaum yang katanya agen pembawa perubahan. Kaum yang seharusnya ada disini untuk belajar. Belajar apapun. Ibarat <i>mercon</i>, kaum ini semestinya menjadi bubuk mesiunya.<span style=""> </span>Sebagai hululedak untuk meluluhlantakkan selubung sistem klastik yang sangat kokoh supaya hancur berkeping-keping dan kita menjadi bebas. Bebas untuk menjadi makhluk yang sejati. Yang tidak akan menggerogoti negeri. Tapi sepertinya <i>mercon</i> tidak akan meledak apabila tidak ada sumbunya. Sumbu<span style=""> </span>yang bisa menyalurkan bara ke mesiu untuk menghancurkan selubung. Para <i>Dean</i> kupikir. Mereka yang seharusnya menyalurkan bara ilmu kepada <i>Memst</i> dan merekalah yang semestinya membawa perubahan kepada <i>Memst</i>. Ah, apa jadinya jika sumbu putus di tengah jalan, pasti tidak meledaklah <i>mercon</i> itu. Apa jadinya jika sumbu yang seharusnya menghantarkan bara itu malah berkeliat kesana-kemari, memberi bara tidak sepenuh hati, bisa <i>mblebes</i> <i>mercon</i> itu. Dan, oh, yang paling penting adalah bara itu. Ya, bara yang menjadi pemicu terjadinya ledakkan. Bara yang benar-benar bara. Jangan sampai sunbu terlalu kecil, sedangkan bara berkobar-kobar. Jangan sampai.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Sebentar, mesiu-sumbu-bara akan menghancurkan selubung. Akan tetapi, bara tidak akan ada apabila tidak ada orang yang menyalakannya. Tapi siapa gerangan yang menyalakannya? Anak kecil mungkin? Atau orang dewasa? Atau orang tua? Hmm, siapapun orang itu mestinya ia harus tahu bagaimana cara membuat <i>mercon</i> dan menyalakannya. Tidak asal buat! Tidak hanya menyediakan mesiu, tapi sembarang menaruhnya. Ditaruh di tempat yang tidak semestinya, tempat yang tidak sesuai dengan kondisi mesiu. Bisa-bisa mesiu keburu hangus sebelum dibuat <i>mercon</i>.. Ya, mesiu harus di tempatkan di wadah yang sesuai, wadah yang nyaman untuk mesiu. Begitu juga dengan sumbu. Mesti yang sesuai dengan mesiu yang ada. Janganlah ia terlalu kecil sehingga bara susah mencapai mesiu. Kalau saja <i>mercon</i> tidak meledak atau mblebes tentunya sebuah kesia-siaan membuat <i>mercon</i>.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Ah, kalau saja mereka tahu...<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">***<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Aku merasa tiap hari ada yang aneh dalam diriku. Ada sesuatu yang bergerak-gerak di kepala ini. Setiap hal kini terasa jelas bagiku. Aku berpikir, setiap hal yang terjadi di dunia ini pasti ada penyebabnya. Sebab yang membuat hal tidak boleh kita lihat sebagai suatu hal yang utuh berdiri sendiri tanpa ada kaitannya dengan hal lain. Sebab yang menyebabkan Demitol, teman satu kandangku, harus terjun dari lantai 2 gedung kuliah itu. Saat itu aku mengira dia sudah tidak waras lagi. Sudah kehilangan kesadarannya, karena mendengar Haji Kosim akan menyembelihnya besok pagi. Pikirku, dia membayangkan dirinya diseret menuju liang penyembelihan, dikuliti seluruh tubuhnya, dicincang kecil tiap bagian tubuhnya, dan akhirnya keratan-keratan dagingnya terhidang di meja makan. Tapi ternyata aku salah. Belakangan aku tahu penyebab terbunuhnya temanku bukan karena dia bunuh diri. Bukan karena dia takut dagingnya akan dicincang dan dimakan oleh <i>Gemst</i> (kami berprinsip, merupakan sebuah kemuliaan bagi kaum kami untuk menyambung hidup para <i>Gemst</i>). Tapi karena sebab yang alamiah. Tak lebih karena kami adalah hewan, yang pasti akan mencari jalan keluar sesuai dengan nalarnya. Tanpa tahu ternyata jalan keluar itu adalah jendela yang berada pada jarak 8 meter di atas permukaan tanah. Tidak sulit bagiku untuk menyimpulkan apa yang akan terjadi dengan diriku jika terjatuh dari tempat itu. Sungguh kematian yang dramatis.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">***<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Begitulah, setiap waktu berjalan pasti akan terjadi perubahan. Pasti, tidak mungkin tidak. Dan yang membuatku heran –terutama di kaumku- setiap orang pasti cenderung untuk menolak perubahan. Benar, semakin lama seseorang menetap pada suatu kondisi semakin sulit ia berubah. Maka dari itu, kupikir, alangkah baiknya kalau aku tidak terus-menerus tinggal disini. Hanya dalam lingkungan seperti ini yang mengucilkan diriku. Aku ingin berpetualang, ingin lebih mencari hakikat hidup.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Ingin kuajak serta beberapa dari temanku untuk mencoba hal-hal baru diluar sini. Ingin kutunjukkan kepada mereka indahnya dunia luar. Dunia yang penuh dengan kebebasan, yang membuat kita terus berkembang baik fisik maupun mental. Dunia yang sering <i>Memst</i> ceritakan.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Kadang aku berpikir, perbedaan antara kaumku disini dengan kaumku yang hidup bebas di padang <i>savannah</i> layaknya seperti teman kecilku, jangkrik. Jangkrik yang hidup di alam bebas pasti punya lompatan yang jauh lebih jauh daripada jangkrik kandangan yang dipelihara oleh para <i>Gemst</i>. Tapi bagaimana supaya jangkrik kandangan bisa punya lompatan yang lebih jauh? Dengan berlatih kupikir. Oh, atau dengan memperluas kandang jangkrik supaya dia punya tempat yang cukup untuk berlatih. Tapi sialnya, kandang itu terlalu kokoh. Jangankan diperluas, digeserpun sangat susah. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Seperti itulah kaumku disini. Hampir tidak ada kesempatan bagiku dan kaumku untuk keluar dari pengawasan Haji Kosim. Yah, walaupun beliau berhak sepenuhnya atas diri kami, tapi kami ingin berkembang. Kami ingin punya kualitas. Bukankah jika kualitas kami tinggi akan lebih berguna bagi para <i>Gemst</i>?<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Ah, andai saja mereka-teman-temanku dan Haji Kosim- tahu...<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">***<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Pagi ini begitu suram, tidak tampak seperti pagi-pagi biasanya. Langit yang sedikit mendung menambah suasana semakin suram. Aku, bersama 3 orang sejenisku, terikat di sebaris tiang bambu. Di samping kami terdapat liang kecil yang baru saja dibuat, lengkap dengan batang pisang di ujungnya. Sepertinya aku tidak asing lagi dengan apa yang aku lihat. Otakku memutar kembali rekaman-rekaman kejadian 3 minggu lalu. Masih tergambar jelas, onggokan bangkai teman-temanku yang digantung dengan posisi terbalik -kaki di atas, kepala di bawah. Perlahan kulit mereka disayati sedikit demi sedikit sampai benar-benar mengelupas semuanya. Ah.. aku tidak sanggup lagi mengingatnya. Ya, waktu itu Haji Kosim melakukan eksekusi di dekat kandang kami. Sebuah tindakan yang kurang hewani pikirku. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Hari ini Haji Kosim memerlukan daging-daging kami untuk santapan para tamu dalam rangka khitanan Udin, anaknya. Walaupun merasa takut, kami telah merelakan semua ini terjadi. Kembali kepada hukum-Nya, bahwa kami adalah penyambung hidup para <i>Gemst. </i>Sebagai salah satu unsur yang membentuk bagian tubuh mereka, merupakan sebuah kemuliaan bagi kami ketika kami menjadi “bahan bakar” <i>Gemst</i> yang berbuat kebenaran di bumi ini. Walau kami sudah tiada, apa yang telah kami berikan kepada mereka sudah cukup mewakili kami. Akan tetapi, kepada para <i>Gemst</i> yang telah menyalahgunakan daging kami, tentunya merupakan hal yang sangat menyakitkan. Ah, bukannya tubuh ini mau mereka apakan, kami sudah tidak bisa lagi melihatnya.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Tiga temanku sudah mengejan-ejan, meronta-ronta tak berdaya. Embikan terakhir mereka sangat memilukan hati bagi siapa saja yang mendengarnya. Bukan, bagi kaumku maksudku. Tak lama kemudian tubuhku sudah direbahkan di tanah dengan dua <i>Gemst</i> yang memegangiku. Aku tak seperti teman-temanku yang meronta-ronta sebelum eksekusi. Aku pasrah begitu saja. Buat apa susah payah meronta, <i>toh </i>nantinya mati juga, pikirku. Lintasan-lintasan memori kehidupanku mulai berputar. Tentang bagaimana diriku yang ditolak oleh kaumku, tentang <i>Gemst</i> yang telah memberikan pelajaran bagiku, <i>Memst</i>, <i>Dean</i>, Demitol dan cita-citaku untuk berpetualang. Semua telah berlalu. Keinginanku untuk merubah keadaan disekelilingku dan keinginanku untuk memberikan yang terbaik bagi negeri tidak pernah terwujud. Harusnya aku sadar dari awal. Aku hanyalah hewan yang suka mengembik. Aku hanya diberi kelebihan oleh-Nya berupa otak yang lebih besar dari otak kaumku. Aku hanya hewan yang cuma bisa merangkak, memamah dan merumput. Aku bukanlah apa-apa. Aku bukan <i>Memst</i> yang bisa melakukan apa yang kupikirkan. Ah, seandainya dari awal aku mengerti..<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Logam dingin sudah menyentuh leherku. Semakin dalam semakin dingin kurasa. Aku merasa geli, sesuatu yang cair mengalir melalui tepi leherku agak sedikit ke bagian bawah leher sampai mengucur ke liang tanah. Aku merasa diriku dihentak-hentakan ke atas dan ke bawah. Mataku mulai berkunang-kunang, napasku sengal dan seluruh badanku kesemutan. Aku sudah tidak kuat lagi. Entah, semuanya menjadi kosong, aku tidak ingat apa-apa lagi. Perlahan-lahan mataku terpejam. Aku pasrah. Sekelilingku terlihat berpendar. Sekarang mataku terpejam, kegelapan mulai menyelimutiku. Semuanya berubah menjadi putih. Putih yang semakin lama semakin menyilaukan. Gelap yang terang.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">****<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">didedikasikan kepada : <i>zahwa_fatiha<o:p></o:p></i></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Notes:<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Gemst</span></i><span style="" lang="IN">: Manusia<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Mercon</span></i><span style="" lang="IN">: petasan<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Mblebes: </span></i><span style="" lang="IN">petasan yang tidak meledak karena lembab<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Memst</span></i><span style="" lang="IN">: Mahasiswa<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Dean: </span></i><span style="" lang="IN">Pengajar<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><i><span style="" lang="IN">Kampst</span></i><span style="" lang="IN">: Kampus<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-39864767823877061212009-12-29T07:01:00.000-08:002009-12-29T07:59:18.447-08:00tulisan keempat<span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Mengapa saya menulis tulisan ini? lagi-lagi didasari dari keinginan saya untuk membuat kritik terhadap keadaan sekitar. Saat itu, saya sedang bermain ke kosan teman, kebetulan di kamarnya ada teman dari teman saya yang sedang mencoba membuat artikel untuk dikirimkan ke Media Center. Meminta tanggapan dari artikel yang sedang dia tulis. Sekilas saya membaca artikel tersebut, dan menurut pendapat saya terdapat banyak kritikan kepada salah satu lembaga eksekutif di kampus saya waktu itu. Mungkin dia mempunyai maksud lain, akan tetapi kiranya saya perlu untuk menyampaikan apa yang ada di pemikiran saya waktu itu mengenai bagaimana sebuah tulisan mempunyai maksu-maksud yang terkandung, baik tersurat maupun tersirat di belakangnya.
<br />Tulisan ini sudah saya berikan kepada teman saya di Media Center (kali ini ga usah sebut merek ya, Goi..:p ).. akan tetapi entah lupa atau tulisan saya tercecer dimana..tidak ada tindak lanjut mengenainya..
<br />Yah, lagi2 artikel supermini.. :)
<br />
<br /></span></span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">EKSTRINSIKALITAS KARYA MANUSIA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IN">Budi dan Susi sedang asyik membicarakan, lebih tepatnya berdiskusi, tentang sebuah artikel di Koran yang mengangkat topik mengenai perbedaan gender dalam pemerintahan</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Keduanya saling berpendapat dan saling mempertahankan argumennya masing-masing (mungkin ini terjadi karena masing-masing sudah terlanjur berargumen ini dan itu, gengsi kalau menerima argumen orang lain). Perdebatan pun akhirnya terjadi, karena masing-masing terlalu kokoh dengan pendapatnya sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">-----<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Sebuah karya sastra atau tulisan dalam suatu media cetak mempunyai unsur-unsur pembentuknya. Selain unsur intrinsik –yang terdiri dari alur/plot, amanat, gaya bahasa, latar/setting, perwatakan- sebuah karya dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur yang berpengaruh terhadap karya sastra di luar penyusunan karya tersebut. Diantaranya; kondisi politik pada saat itu, latar belakang budaya penulis, atau alasan/tujuan penulis menulis karya tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Dalam perjalanannya, setelah melewati beberapa masa atau tahapan waktu, suatu karya boleh jadi menjadi tidak bermakna karena apa yang dimaksudkan dalam karya tersebut tidak dapat dimengerti oleh pembaca. Sebagai contoh, potongan kalimat “….kita harus mengencangkan ikat pinggang”. Jika hal ini dibaca oleh anak cucu kita nanti bisa terjadi pergeseran konteks makna. Pada masa ini –dilihat dari situasi politik dan ekonomi- bermakna agar kita lebih sigap dan siap dalam menghadapi kondisi yang terburuk. Berbeda jika dibaca setelah lewat sekian waktu. Membutuhkan penjelasan tentang latar belakangnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Sejalan dengan itu, setiap tulisan yang dimuat dalam suatu media sudah semestinya kita perhatikan unsur-unsur apa yang melatarbelakanginya. Dalam pembahasan ini, penulis batasi pada tulisan/ artikel media cetak, yang selanjutnya kita sebut saja karya. Hal ini penting, karena salah satu senjata politik yang paling ampuh adalah publisitas media. Tak jarang banyak pemimpin di dunia ini yang jatuh atau mengundurkan diri gara-gara kritik media (kecuali di Indonesia mungkin). Di lain pihak, karya bisa menjadi <i style="">counterbalance</i> bagi kebijakan-kebijakan yang menyimpang atau suara-suara minor yang menyesakkan. <i style="">Tergantung tujuannya..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Seringkali, suatu karya bisa menjadi acuan yang mengubah pola pikir pembacanya. Sehingga timbullah anggapan bahwa hal yang dimaksud oleh penulis karya itu benar atau salah sepenuhnya. Tentunya tidak bermasalah jika karya tersebut merujuk kepada hal yang murni kebaikan atau manfaat. Yang menjadi masalah, tatkala karya tersebut memang tidak sepenuhnya benar dan merupakan pandangan subjektif terhadap suatu hal. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Karya-karya seperti itulah yang semestinya diperhatikan apa tujuan penulisannya. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Lagi-lagi, <i style="">tergantung tujuannya.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Motivator eksistensial<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Dalam berkarya, seseorang mempunyai motivasi tersendiri yang mendorong ia berkarya. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Motivasi-motivasi itu, menurut hemat penulis, antara lain; <i style="">pertama,</i> keinginan pribadi untuk mengkritisi keadaan sosial yang ada. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Protes sosial biasa disebut untuk motivator ini, karena pada dasarnya, manusia mempunyai sifat berontak (<i style="">rebell</i>). Untuk motivator ini, penulis karya murni sepenuhnya ingin menanggapi suatu kondisi yang tidak sesuai dengan pemikirannya atau mengapresiasi suatu keadaan. Publisitas identitas biasanya dinomorduakan. Yang penting, “saya sudah mengutarakan persepsi saya terhadap hal itu”. <i style="">Kedua, </i>dorongan untuk menunjukkan bahwa diri kita ada (eksis). Motivator seperti inilah yang kerap terjadi. Publisitas identitas menjadi hal yang utama. Penulis karya, utamanya, menginginkan dirinya dikenal khalayak ramai dengan sedikit mengesampingkan esensi dari karyanya. Bagaimana dengan yang di tengah-tengah?? Ya, terkadang ada juga penulis karya yang tujuan utamanya menulis karya untuk menyampaikan pandangannya terhadap suatu keadaan, tetapi juga menginginkan publisitas. Itu sah-sah saja, selama karya mereka bisa dipertamggumgjawabkan. Suatu karya bisa menjadi pemecah masalah atau pembuat masalah dan bisa juga keduanya. Sekali lagi, <i style="">tergantung tujuannya..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Kebebasan berkarya vs pembatasan (atau keterbatasan??) media<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Negara kita sudah mengakomodasi kebebasan bersuara maupun berpendapat bagi masyarakatnya. Ini dibuktikan dengan memasukkannya ke dalam batang tubuh UUD 1945. Kebebasan bersuara dan atau berpendapat disini termasuk di dalamnya kebebasan untuk berkarya (lagi-lagi saya tekankan, karya yang dimaksud disini adalah tulisan-tulisan atau artikel pada media cetak). Kebebasan berkarya tentunya mempunyai batasan-batasan dimana tidak boleh bertentangan dengan agama dan hal-hal normatif lainnya. Disinilah peran media cetak (yang memuat karya tersebut) untuk menyaring setiap karya yang masuk kepadanya. Sejatinya, sebuah karya yang dimuat dalam suatu media secara tidak langsung telah membebankan tanggung-jawabnya kepada media. Tatkala karya tersebut kontroversial atau memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, sudah sepantasnya media yang memuatnya turut serta bertanggungjawab. Inilah posisi media.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Suatu media cetak, menurut hemat penulis, sah-sah saja jika membuat perubahan sedikit pada suatu karya asalkan tidak mengubah esensinya. Sebagai contoh, pemakaian bahasa atau istilah yang perlu diperjelas, atau kata-kata yang menurut orang kebanyakan kurang etis untuk dipakai. Tentunya, dalam melakukan perubahan terhadap karya tersebut benar-benar diperhatikan. Sebagai contoh, kesalahan penulisan judul karya atau petikan wawancara yang tidak dituliskan secara komprehensif akan berpengaruh terhadap makna karya. Terkadang narasumber geram, karena pernyataannya hanya dilansir sebagian saja dan penyajian yang sebagian itu akan bermakna sumir apabila tidak disajikan secara lengkap. Faktor kesalahan manusia (<i style="">human error</i>) mungkin bisa terjadi di sini. Akan tetapi, semestinya hal itu bisa dihindari dengan peningkatan pengawasan dan keprofesionalan media. Semua ini dimaksudkan agar jargon kebebasan bersuara tidak bertentangan dengan batasan-batasan normatif / aturan-aturan media. Sehingga tidak timbul persangkaan; <i style="">tergantung pada tujuannya</i>, tujuan penulis karya atau media itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">------<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Agaknya dalam membaca suatu karya kita harus mengerti atau paling tidak tahu apa tujuan dari penulisan karya tersebut. Karya apapun, tak terkecuali tulisan ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Disinilah diperlukan pembaca yang cerdas yang tidak hanya begitu saja menganggap tulisan-tulisan dalam media cetak benar atau salah sepenuhnya. <i style="">Tergantung tujuannya</i>. Hal ini diperlukan sehingga Budi dan Susi bisa saling mengerti posisi mereka masing-masing. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">(/zhw)<o:p></o:p></span></p>
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-2005247654600874782009-12-29T03:42:00.000-08:002009-12-29T03:56:40.378-08:00tulisan ketigaTulisan ini saya buat tentang beberapa permasalahan di kampus STAN pada saat itu, yang pertama adalah kasus pen-DO-an beberapa teman saya yang dikarenakan oleh salah satu dosen di kampus kami. Akan tetapi, setelah diajukan banding kepada pihak kampus, teman2 kami dinyatakan lulus dan tidak perlu mengulang tahun berikutnya. Entah ada apa dibalik itu.. Kedua, saat itu gencar-gencarnya perang urat saraf antar lembaga institusi di kampus STAN. Yang kebetulan saya ingat adalah antara Media Center dengan lembaga Eksekutif mahasiswa. yang ternyata, diramaikan oleh pihak-pihak lain yang kalau saya cermati terdiri dari banyak latar belakang dan kepentingan..
<br />Atas bantuan teman saya di media center, Vigor Arya (Setjend Depkeu), tulisan supermini ini dimuat di Koran Civitas.
<br />Salah satu reaksi teman saya yang kebetulan main ke kosan, Muliya namanya (DJBC Semarang).
<br />Saya,"Eh, ada tulisan menarik nih.." sambil menunjuk pada atikel supermini yang saya bikin.
<br />Muliya (yang saya terjemahkan dengan bahasa saya sendiri), "Ah, tulisannya kurang komunikatif.. Pake istilah-istilah yang tidak umum lagi.. tujuannya ga sampai nih.."
<br />*hehe_ kurang lebihnya gitu yak,Mul? :D
<br />
<br />Yap, sepeti yang sudah saya utarakan sebelumnya, maksud suatu tulisan bisa jadi dipahami oleh semua pihak, akan tetapi, ada beberapa bagian yang hanya penulis saja dan pihak2 tertentu yang dapat menangkapnya.
<br />
<br />berikut artikel supermininya.. kali ini ga pake happy reading ah..
<br />
<br />
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///E:%5CDOCUME%7E1%5CCHOLIZ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote text"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footnote Text Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; vertical-align:super;} span.FootnoteTextChar {mso-style-name:"Footnote Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///E:/DOCUME~1/CHOLIZ/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///E:/DOCUME~1/CHOLIZ/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///E:/DOCUME~1/CHOLIZ/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///E:/DOCUME~1/CHOLIZ/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">DEMIRAKULISASI*</span><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.do#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Pada saat kita melihat suatu pertunjukkan sulap secara langsung ataupun melalui suatu media, timbul decak kagum diantara kita. Sehingga, dengan serta merta –walaupun tidak semuanya- berucap; “Ajaib!”, “Kok bisa?!”, “Magnificent!”, “Gila!!” dan ungkapan keheranan lainnya. Akan tetapi, jika pada kesempatan lain sang pesulap membeberkan trik sulapnya, hal yang tadinya menurut kita ajaib, sudah menjadi hal yang biasa saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Dalam kehidupan ini, terkadang suatu hal yang menurut pandangan orang lain biasa saja menjadi hal yang aneh, tak biasanya, tidak bisa dijelaskan dengan nalar kita. Hal ini bergantung pada seberapa jauh pengetahuan kita terhadap hal tersebut. Proses “penelanjangan” sesuatu yang aneh, ajaib, belum bisa dimengerti disini yang dimaksud penulis adalah pencaritahuan akan hal-hal atau sebab-sebab pada umumnya. Bukanlah “penelanjangan” <i style="">miraculum</i> (mukjizat), mengenai suatu keimanan yang merupakan hal yang sangat sensitif bila kita bicarakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Sebuah contoh sederhana ketika hasil usaha kita selama satu semester telah dinilai dengan angka-angka. Timbul beberapa komentar; “Hah, 3,86?! Makan apa tu anak?!” atau ketika, yang sangat disayangkan, beberapa nama teman kita tidak tercantum dalam daftar mahasiswa yang dinyatakan lulus; “Kok bisa?! Ah, tidak mungkin! Dia pintar kok..” terlebih, ketika diumumkan alasan yang menyebabkannya tidak lulus. Sungguh menjadi hal yang mengherankan (bagi saya). Maka, tanpa bermaksud sok tahu, muncullah kesimpulan; Terjadi kesalahan dalam mekanisme penilaian. Untuk menepis hal tersebut, membutuhkan proses penjelasan tentang latar belakangnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="center"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">^^x<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Sangat disayangkan sebenarnya, ketika dalam proses pencarian ini justeru menimbulkan perbedaan pandangan yang menjurus kepada perpecahan (Ach,, bahasa apa sih yang lebih halus..) hal ini terjadi kala suatu pihak merasa lebih dari yang lainnya sehingga apa tujuan utama yang diusung bersama menjadi kabur.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Terkadang dalam suatu sistem, proses pengawasan terjadi secara bertingkat. Sebagai contoh; murid diawasi oleh wali kelas, wali kelas diawasi oleh kepala sekolah, kepala sekolah diawasi oleh komite sekolah dan seterusnya sampai hierarkhi teratas. Yang menjadi masalah disini adalah, menyitir kata-kata dalam <i style="">Satir</i> karya Juvenal ‘Siapa yang mengawasi sang pengawas’. Hal ini tentunya harus diperhatikan, mengingat banyak pihak yang mengaku sebagai ‘watchdog’ dengan dalih pengawasan dan kebebasan menyatakan kehendak justru kebablasan dalam melakukannya. Tak heran jika pihak yang diawasi malah mencoba mengambil alih si pengawas. Dalam pameo politik reformasi yang lalu pernah muncul; mahasiswa takut pada dosen, dosen takut pada dekan, dekan takut pada rektor, rektor takut pada presiden, presiden takut pada mahasiswa. Logika siklik ini tentunya tidak berlaku pada keadaan normal, terlebih, apa yang dimaksud mahasiswa disini mengalami disfungsi peran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Berbicara mengenai peran (apalagi kalau ditambah akhiran –an) mahasiswa menjadi sebuah polemik yang tidak berkesudahan. Saat ada mahasiswa yang mengajak atau memberitahu tentang suatu hal yang normatif dilain pihak sekelompok mahasiswa menertawakannya. Pastinya dengan beberapa pertimbangan dan sedikit pembenaran. Ini baru tentang hal yang sepele</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> </span><span style=";font-size:100%;" lang="IN">tentang pemakaian suatu jenis pakaian. Pun kala kita dihadapkan pada pandangan mengenai sikap mahasiswa yang kurang reaktif terhadap keadaan sekitar, timbul sejuta pendapat tentang itu. Menjadi hal yang berlarut-larut dibahas dari pertama mengenal lingkungan ini sampai sekarang. Tapi, bukannya basi, hal tersebut justru memicu munculnya berbagai benih-benih wajah baru dari yang berlatar “Agak Sosialis” sampai tandingan (baca:oposisi) sebuah entitas eksekutif. Entah bermaksud menampung mahasiswa yang kurang reaktif menjadi agak sedikit reaktif atau memberikan alternatif pilihan terhadap monotonnya keadaan sekitar, mereka sedikit lebih baik daripada segelintir orang yang membahas panjang lebar tentang kelemahan-kelemahan pihak lain dengan memasukkan isu mengapa seseorang bisa tidak reaktif terhadap lingkungan sekitar tanpa mau mendiskusikan dengan pihak yang bersangkutan untuk mencari jalan keluar bersama (Ups, jangan-jangan saya termasuk di dalamnya=).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN">Mungkin, terlihat klise. Akan tetapi kembali ke bagian depan, tergantung sejauh mana kita memahami hal ini. Disinilah proses untuk mencari sebuah kebenaran, bukan sebuah pembenaran. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span style="font-size:100%;">
<br /></span> <hr style="height: 3px;font-size:78%;" align="left" width="33%"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText"><span style="font-size:78%;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.do#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><!--[if !supportFootnotes]-->*</a> Istilah ini dipakai oleh Dhesi Ramadhani dalam pengantar buku <i style="">Dinasti Yesus</i></span></p> </div> </div>
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-10171541635691168092009-12-28T20:18:00.000-08:002009-12-28T22:14:36.272-08:00tulisan keduatulisan ini saya isneg buat ketika kuliah tingkat 2.<br />berlatar musim hujan dan banjir di daerah jakarta. kemudian ditambah ramainya proyek banjir kanal timur. jadi deh renungan saya yang kemudian dituliskan dalam tulisan berikut:<br /><br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold;">SEMOGA ESOK LEBIH BAIK<br /></div><br /><br />Aku benci air. Air yang coklat bercampur lumpur ditambah dengan hanyutan sampah-sampah dari sampah yang dibuang sembarangan. Betapa banyak bibit penyakit dan kotoran yang dibawanya. Belum lagi lumpur yang hanyut bersamanya; lengket, bau dan susah dibersihkan. Aku benci itu.<br />Begitulah kalau musim hujan turun. Sebuah malapetaka bagi kami yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Sebuah kali ciri khas dari kota terbesar di negeri ini. Bah, ciri khas.. sebuah ironi menurutku. Sebuah paradoks. Dimana disamping kami berdiri megah beton raksasa yang beratus-ratus meter dengan dana triliunan rupiah (semua itu duit). Sedang disini terdapat wajah pemukiman kumuh ilegal yang sewaktu-waktu siap digusur (kami heran, padahal sudah mendapat IMB) seperti teman-teman kami di kolong tol. Di sini para kaum marjinal hidup untuk menjadi babu, atau yang lebih rendah dari itu, di Negeri kami sendiri. Kadang terpikir olehku, apa maunya pemimpin kota ini. Mengurusi tata kota biar air tidak menggenang saja berpuluh-puluh tahun belum juga beres. Dulu, ada wacana bagus dari pemimpin kota ini untuk meneruskan warisan kolonial membangun kanal dalam rangka menanggulangi bencana banjir, proyek Banjir Kanal Timur mereka bilang. Tapi seperti tradisi di negeri ini, sangat bagus dan manis dalam perencanaan, akan tetapi buruk sekali dalam pelaksanaan. Pembebasan lahan penduduk yang dilalui proyek telah memanggil buaya-buaya untuk menggigit tiap potong uang kompensasi yang seharusnya menjadi hak penduduk. Tidak hanya di tingkat pembuat kebijakan, calo pun ikut serta main akal-akalan, diciptakanlah sertifikat tanah palsu yang pastinya membawa nama perangkat pemerintahan daerah, mulai dari RT, RW, camat dan kroninya. Tak heran bila kemudian proyek itu diubah nama: Bancakan Kanal Timur.<br />Aku sangat geram ketika diberitahu langsung salah satu dari calo. Ingin kujotos mukanya, kuambil lumpur kotor itu kemudian kujejalkan ke mulutnya yang kotor. Tapi, bukannya aku tak mau, aku tak bisa. Bagaimana lagi, dia ayahku sendiri.<br />Sempat terpikir olehku, kita merdeka terlalu cepat. Kenapa tidak menunggu BKT diselesaikan sebagaimana Banjir Kanal Barat dibuat oleh kaum kolonialis. Tapi tentunya kaum nasionalis akan menjotosiku jika mendengarnya.<br />^^x<br /> Aneh kalau aku berinteraksi dengan teman-temanku disini. Mereka sering berkata, “Apaan sih lo! Bilang aku-kamu aku-kamu, jijay banget!”<br />Aku sempat bingung saat itu. Apa dosanya aku bilang aku-kamu kepada mereka. Setelahnya aku mengetahui bahwa kata aku-kamu di sini sangat sakral. Hanya digunakan untuk orang-orang yang mempunyai hubungan istimewa, seperti pacar atau keluarga. Cukuplah lo-gue di antara hubungan pertemanan. Aku terkadang heran, mereka produk anak muda metropolitan. Seakan kehilangan makna, apa sebenarnya tujuan hidup mereka. Mereka terjebak dalam kondisi yang ‘Apa yang seharusnya saya lakukan?’. Lihatlah jebakan-jebakan itu; materialisme, hedonisme dan vandalisme (oh, kenapa aku jadi kere gini=). Terkadang mereka mencari pelarian hanya untuk , katakanlah ‘hal-hal pribadi yang terlalu dibesar-besarkan’. Negara ini membutuhkan tenaga dan pikiran mereka untuk membangun bangsa, bukan untuk mendengarkan tangisan cengeng dan rengekan mereka. Pupuslah kata-kata pendiri bangsa ini; “Beri aku 10 pemuda, niscaya aku akan merubah bangsa”. Sangat ironis. Semoga mereka memahami itu. Tapi tentunya (lagi-lagi) kaum nasionalis akan menjotosiku jika mendengarnya.<br />^^x<br />Rasanya sudah berpuluh-puluh tahun, lama sekali aku tinggal di ibukota ini. Padahal baru 3 tahun yang lalu aku disuruh ibu untuk menyusul ayahku yang merantau sebelumnya. Hanya berbekal pengetahuan; Bang Djambrong, daerah operasi Ciliwung, aku temukan ayahku dengan mudah. Seorang “biro jasa” untuk berbagai macam urusan birokrasi. Mulai dari pembuatan KTP sampai sertifikan tanah palsu tadi. Heran, betapa baiknya birokrasi kita sampai-sampai menyediakan lahan penghidupan bagi orang lain yang tidak punya wewenang di dalamnya.<br /> Aku benci pekerjaan ayahku. Mendingan aku mengorek-orek sampah untuk mencari benda-benda plastik dan benda daur ulang untuk dijual ke lapak-lapak di sekitar sini. Belakangan, aku mendapat pekerjaan yang cukup layak bagiku, dengan bekal ijazah SMA-ku, menjadi loper koran. Banyak sekali hal atau berita yang aku dapat dari setiap kolom koran yang kubaca. Aku suka koran!!<br /> Sekarang, waktu sepertinya bergerak lebih cepat (sedikit). Kontrakku dengan agen koran hanya 1 tahun, sesudahnya menunggu baik-buruknya hasil kerjaku. Ternyata jika kita mengerjakan hal-hal yang menyenangkan waktu terasa begitu cepat. Hari demi hari bagi kaum kami (termasuk aku sebelum mendapat sedikit kesenangan) berlalu begitu lama. Kesusahan yang menghimpit kami membuat kami berpikir; “Kami harus hidup sejahtera!”. Akan tetapi harapan itu sangat susah digapai dan kami harus menunggu dan terus mencarinya. Lama.<br /> Mungkin bagi mereka yang duduk di kursi kehormatan, para pengambil keputusan rakyat, masa jabatan 5 tahun berasa sangat cepat. Sehingga perlu dan berusaha untuk mendapatkannya kembali. Begitulah, waktu berlalu begitu cepat bagi mereka yang merasakan kesenangan. Entah, atau ini hanya pemikiranku saja. Aku teringat pada kata-kata ilmuwan terkenal (kalian jangan kaget, karena aku pernah mengenyam pendidikan SMA sampai tamat); “Bila Anda sedang jatuh cinta, satu jam akan terasa seperdetik. Bila anda duduk di atas sisa arang yang masih merah dan panas, sedetik serasa satu jam, itulah relativitas” (Albert Einstein). Ya, relativitas. Kebahagian-kesengsaraan di dunia kami.<br />^^x<br /> Jangan tanyakan keadilan kepada kami. Karena pada dasarnya tidak ada hal yang adil di dunia ini. Walaupun begitu, semestinya kami berhak mendapatkan perlakuan yang layak sebagai warga negara. Dulu, ketika aku hendak berangkat menyusul ayahku, ibu berkata,”Hati-hatilah kamu disana Nak, kawan bisa menjadi lawan. Baik-baiklah kamu bersikap, tapi jangan terlalu baik-baik. Ibu kota itu kejam”. Ada benarnya perkataan ibu. Karena himpitan kesusahan, disini kami tidak mempedulikan siapa teman kita. Banyak pencopet, pengutil dan maling yang berkeliaran. Dalam bersikappun sudah semestinya kita proporsional. Karena jika sekali saja kita berbuat baik yang melebihi kewajaran kepada peminta-minta akan menjadi kebiasaan. Tapi, apakah ibukota itu kejam?? Agaknya aku kurang sependapat dengan ibu dalam hal ini. Mungkin karena ibu belum diberi kesempatan untuk menjajagi kota ini. Kota ini, sebagai benda mati, tentunya tidak bisa melakukan gerak aktif yang bisa mencelakakan kita, kecuali dengan kehendak-Nya. Kota ini hanyalah sebuah objek. Objek yang di dalamnya terdapat berbagai subjek yang beraneka ragam yang membuat, seolah-olah, objek itu hidup. Manusialah subjek itu, yang telah mempermak tatanan kota, yang melakukan aktivitas di dalamnya, yang melakukan kebaikan-keburukan di dalamnya. Sehingga memberikan persepsi yang berbeda-beda bagi subjek yang di dalamnya maupun bagi pengamat di luar objek (lagi-lagi relatif). Ibu, ibukota memang kejam. Tapi ibu lupa, atau mungkin belum tahu, siapa yang membuatnya kejam..<br />^^x<br /> Sudah dua hari ini hujan mengguyur kota. Sesekali mereda, tapi datang lagi. Situ-situ, sungai-sungai dan tempat penampungan air hujan sudah terpenuhi dengan air. Sehingga genangan air kini turun ke jalanan. Menghambat laju transportasi dan perekonomian bangsa. “Bangsa? Separah itukah?”, temanku bertanya. Pastinya. Coba lihat jalanan yang menuju Bandara Internasional tergenang air yang menyebabkan penerbangan mesti ditunda. Bayangkan apabila ada persetujuan ekonomi Internasional yang harus segera ditandatangani. Bisa terlambat kan,, hehe, itu sok tauku saja.<br /> Setelah kupikir, kita-masyarakat- juga salah. Sangat miris melihat tingkah laku masyarakat ibukota.membuang sampah brgitu saja di kali dan tempat-tempat yang mereka anggap tidak bertuan. Menggunakan fasilitas umum seenak mereka sendiri. Seakan tidak mengerti bahwa itu bukan miliknya, milik kita bersama. Harusnya kalau ada yang melihat seseorang merusak fasilitas publik dia punya hak menjotosnya, dan bilang; “Ini milikku juga!!”. Agaknya kita lebih mementingkan pembangunan fisik daripada pembangunan moral. Lihat saja, kota ini seperti hutan beton saja.<br /> Setiap tahunnya beratus-ratus, atau bahkan beribu-ribu orang memasuki kota ini. Berharap agar mereka memperoleh kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Tapi untung tak dapat diraih, sial pun semakin mendekat. Kehadiran mereka disini justeru menambah beban permasalahan kota ini. Pengangguran yang merajalela, tingkat kriminalitas yang semakin meningkat, dan yang paling kubenci adalah gadis-gadis yang telah dibohongi dengan janji-janji manis untuk bekerja dengan gaji yang tinggi, ternyata dijadikan budak pemuas nafsu disini.<br /> Aku sadar. Akupun bagian dari mereka. Tapi aku punya alasan lain. Aku datang kesini untuk menemui ayahku, walaupun kemudian aku kecewa. Dan aku telah mendapatkan pekerjaan. Bukan pengangguran seperti mereka. Ah, atau ini hanya pembelaanku saja.<br /> Hidup ini mudah, tapi jangan dianggap mudah. Pun begitu, hidup ini sulit, tapi jangan dianggap sulit. Menurutku kita harus memandang realistis terhadap hidup ini. Apa adanya. Jangan mengeluh ketika kita mendapatkan kesusahan. Dan tidak usah berlebihan jika memperoleh kesenangan. Prinsipku, mengutip kata-kata seseorang, Berbuat dan berpikir positif pada kondisi apapun sekarang kita berdiri merupakan hal yang paling mungkin dan terbaik yang aku lakukan. Seperti saat ini. Aku harus tidur diatas tumpukan papan supaya tidak terendam air. Mencoba memejamkan mata dengan dingin yang menusuk tulang, serta berharap semoga esok lebih baik.<br />^^xCholiz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-55759833694685045142009-12-28T15:53:00.000-08:002009-12-28T16:03:27.462-08:00Tulisan PertamaTulisan ini, lebih tepatnya cerpen, saya buat ketika kelas 3 SMA. Waktu itu ada perlombaan menulis cerpen untuk memperingati HUT Proklamasi. Sebelumnya saya tidak tertarik untuk ikut. Akan tetapi saya diajak oleh teman saya, Wildan, untuk bepartisipasi di dalamnya.
<br />Akhirnya, dengan persiapan seadanya saya menulis untuk pertama kalinya. Tulisan saya hanya ditulis tangan di dua lembar kertas folio (waktu itu ga punya kompie, apalagi kleptop.. :p), setelah jatuh tempo dikumpulkanlah naskah saya ke Guru Bahasa Indonesia, Pak Anang waktu itu..
<br />Dan di luar harapan malah mendapatkan apresiasi yang bagus dari penilai-penilai yang ada..
<br />Jadi ketagihan nulis..hehehe..
<br />okay happy reading!!
<br />
<br /> <span style="font-weight:bold;">MATI</span>
<br />“Buk! Buk! Buk!”, cangkulnya terus diayunkan menggali sepetak tanah berukuran 2 X 1 meter. Sesekali dia mengusap keringat yang sudah membasahi dahinya. Mata- hari sudah bergerak naik ke ubun – ubun kepala, tapi dia tidak mempedulikan teriknya mentari siang itu.
<br />“Bapaaak! Makanan sudah siaaap!”, seorang anak perempuan berusia kira – kira sembilan tahun berteriak memanggilnya. Seketika itu juga cangkul diletakkan begitu saja di atas tanah. Ia bergegas menuju ke sebuah gubug yang berjarak 20 meter dari tempat itu
<br /> Seorang anak perempuan dan isterinya sudah menuggu di atas balai – balai yang terbuat dari bambu. Di atasnya tersaji nasi liwet, coel kangkung, ayam panggang dan sambal terasi.
<br />“Wah, masak enak nih!”, puji orang itu pada isterinya.
<br />“Alhamdulillah Pak, kebetulan kemarin siang ada penguburan dan Isyah dapat uang sawuran cukup banyak, cukup untuk menambah uang belanja”, kata istrinya menjelaskan.
<br />“Gila kamu! Itu ‘kan uang setan!”, bentaknya pada pada isterinya.
<br />“Cepat buang makanan ini ! Aku tak mau tahu kalau terjadi apa – apa dengan kalian”, dengan nada ngotot ia berbicara. Sambil marah – marah orang itu keluar dari gubugnya. Isterinya tertegun sebentar. Ia bisa memahami watak suaminya yang sangat percaya pada takhayul.
<br /># #
<br /> Karto. Begitulah panggilannya di desa Patimuan. Sebetulnya perangainya cukup baik. Seorang pekerja keras. Tapi satu sifatnya yang buruk adalah percaya sekali pada takhayul. Ia juga menganut aliran kejawen. Delapan belas tahun lalu Karto menikah dengan gadis anak dari seorang kyai terkenal di desa Adipala. Tetapi orang tua dari gadis itu tidak menyetujui hubungan mereka dan mengusirnya dari desa Adipala. Tiga tahun setelah menikah, mereka baru dikaruniai seorang anak. Shomad, anak pertama mereka sedang menyelesaikan pendidikan agama Islam di Pondok Pesantren ‘Tebu Ireng”. Biaya hidup Shomad sudah ditanggung semuanya oleh kakak Siti, isterinya. Sedang Aisyah, gadis cilik berusia sembilan tahun itu terpaksa harus putus sekolah karena sudah tidak ada biaya lagi untuk melanjutkannya. Satu – satunya mata pencaharian Karto adalah menjadi tukang gali kubur. Sore hari ini ada penguburan dan siang hari ini Ia harus segera menyelesaikannya.
<br /> Dengan muka masam Karto kembali meneruskan pekerjaannya. Diambilnya cangkul yang ia letakkan tadi.
<br />“Biarlah hari ini perutku keroncongan. Daripada makan dari uang setan”, gumamnya dalam hati. Karto teringat peristiwa sewaktu kecil ketika Ia menyaksikan sendiri adik lelakinya mendadak kejang – kejang sepulang dari memunguti uang sawuran di jalanan. Menurut analisis seorang mantri, diduga adiknya terserang tetanus karena terdapat luka terbuka di kaki adiknya. Tapi Ia tetap percaya bahwa kematian adiknya karena uang setan itu.
<br />Sepetak tanah yang Ia gali hampir selesai. Pikirannya masih melayang memikirkan anak dan isterinya. Ia takut kalau – kalau terjadi sesuatu dengan isteri dan anaknya.
<br /> Walaupun sudah 17 tahun berprofesi sebagai penggali kubur, Karto belum me- ngerti juga tentang hakekat hidup dan mati. Menurut pendapatnya, orang cukup berbuat baik pada sesama. Pada malam Jum’at atau Selasa kliwon, Karto sering memberikan sesaji kepada kuburan keramat untuk mendapat berkah hidup.
<br /> Setelah dirasa cukup dalam, Karto menghentikan pekerjaannya. Dengan susah payah Ia naik ke atas permukaan tanah yang berjarak setengah meter di atasnya.
<br />“Bereslah, pekerjaanku sudah kelar, kini tinggal menerima pembayarannya saja”, gumamnya puas dalam hati.
<br />Karto bergegas menuju ke gubuknya, ingin melihat keadaan isteri dan anaknya apakah semua baik – baik saja. Tiba – tiba Karto menghentikan langkahnya Ia teringat cangkulnya masih tertinggal didalam liang yang baru saja diselesaikannya. Setengah berlari Karto menuju liang itu. Beberapa kali Ia harus meloncat menghindari batu – batu nisan di pekuburan. Karto menghentikan langkahnya. Dengan hati – hati Ia mencari pijakan tanah yang kuat untuk turun. Rupanya kali ini Karto kurang beruntung. Tanah yang Ia pijak longsor, tak kuat menahan beban tubuhnya. Karto kehilangan keseimbangan. Tubuhnya terhuyung jatuh ke depan.
<br /> “Toloooong !” Karto berteriak sekerasnya. Ia melihat gagang pacul semakin dekat ke mukanya.
<br />“Gedebug !” Terdengar bunyi benda berat berdebam jatuh ke tanah. Karto jatuh ke liang yang baru saja dibuatnya. Mukanya menimpa gagang pacul yang cukup keras.
<br /># #
<br />Karto membuka matanya. Ia sudah berada di suatu tempat yang belum dia kenal. Di depannya tampak pemandangan yang sangat mengerikan. Teriakan orang yang meminta tolong sangat memilukan hati.
<br />“Tolooong ! Ampuuun ! Tobaat !”, suara orang yang disiksa sangat menyayat hati bagi siapa saja yang mendengarnya.
<br />Tetapi sosok tubuh yang menyiksa orang itu tidak mempedulikannya. Sebuah gada besar berduri tetap diayunkan ke tubuh orang itu sampai tubuh itu berubah bentuk: Jerangkong manusia. Karto mengamati sosok tubuh penyiksa di hadapannya. Badannya tinggi besar, kira – kira dua setengah meter tingginya. Memakai jubah hitam. Di tangannya terdapat beberapa senjata yang tak lazim digunakan.
<br /> Jerangkong manusia tadi berubah lagi menjadi sesosok manusia. Sosok tubuh ber- jubah hitam itu menyiramkan sejenis cairan panas ke kepala manusia tadi. Seketika itu juga kulit kepala dan wajah manusia tadi mengelupas. Yang tinggal kini hanyalah sosok manusia berkepala tengkorak. Karto menjerit dalam hati. Ia tak bisa membayangkan jika dirinya yang diperlakukan seperti itu. Karto segera berpaling dari pemandangan yang me- ngerikan tadi. Kini ia melihat seorang manusia yang sedang tidur nyenyak walaupun di sekitarnya terdengar berbagai jeritan dan siksaan yang memilukan hati. Muka manusia tadi berseri – seri memancarkan cahaya kesucian. Karto masih sibuk dengan berbagai keanehan yang dilihatnya di tempat itu.
<br />“Tempat apa sebenarnya ini ?”, tanyanya dalam hati.
<br />Karto tidak menyadari bahwa di sampingnya sudah berdiri dua sosok makhluk yang tidak dikenal. Kedua makhluk bertubuh besar itu menepuk bahu Karto. Karto kaget bukan main. Ia segera berpaling. Karto berusaha menjerit saat melihat kedua wajah yang berdiri di sampingnya. Wajah salah satu sosok itu separo wajah manusia dan selebihnya tengkorak. Bahkan sosok tubuh yang satunya berupa tengkorak dengan mata merah yang meman- dang nanar ke arah Karto.
<br />“Tolooong !” Karto berteriak sekuatnya. Tetapi Ia tidak mendengar teriakannya sendiri. Mulutnya terkatup rapat seperti terkunci. Kedua sosok mengerikan yang memakai jubah
<br />hitam itu maju ke depan Karto.
<br />“Siapa namamu anak manusia ?”, tanya sosok berjubah hitam yang bsrwajah tengkorak. Suaranya menggelegar bagai halilintar yang menyambar – nyambar. Karto terdiam sebentar. Dibukanya mulutnya yang tadi kaku.
<br />“Ka…Karto”, jawab Karto nyaris tak terdengar.
<br />Suasana hening sebentar. Sosok tubuh berwajah setengah manusia mengeluarkan sema- cam kertas usang. Terlihat Ia mencatat jawaban Karto.
<br />“Apa yang telah kamu perbuat selama di dunia ?” Suara yang sangat memekakan telinga itu terdengar lagi oleh Karto. Karto hendak menceritakan tentang kebaikannya selama ini tetapi lagi – lagi mulutnya tertutup rapat, sulit digerakkan.
<br />“Kau tidak bisa berbohong di sini”, ucap sosok tubuh berjubah tadi. Tiba – tiba tangan kiri Karto bergerak – gerak dan mengeluarkan suara seperti bercerita.
<br />“Dia adalah orang yang tidak beragama. Dia tidak punya Tuhan. Dia menggunakanku untuk menyembah kepada kuburan dan tempat keramat”, ucapan tangan itu sangat jelas. Melebihi ucapan bibir Karto tadi. Keringat dingin mulai mengucur deras di tubuh Karto.
<br />“Apakah itu benar Karto ? “, tanya sosok tubuh berjubah tadi.
<br />“I… Iya”, jawab Karto terbata – bata.
<br /> Memang itulah kenyataanya, walaupun isterinya selalu mengajak Karto untuk beribadah kepada Sang Pencipta dengan jalan Shalat dan puasa, Karto tidak menghiraukannya. Ia menganggap perbuatan itu konyol. Hanya menyusahkan dirinya saja. Sosok tubuh tadi melanjutkan bicaranya.
<br />“Kalau begitu….. nasib kamu akan sama seperti orang itu”, sosok tubuh tadi menunjuk ke arah pemandangan mengerikan yang dilihat Karto tadi. Karto meneguk ludahnya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuhnya nanti.
<br />“Nah, sekarang giliranmu, Rasakanlah !!” Sosok tubuh berjubah hitam itu mengangkat gada yang dibawanya. Kemudian dengan sekuat tenaga diayunkannya gada yang beruku- ran sebesar pohon kelapa itu ke kepala Karto.
<br />“Tidaaaaaaaaaaakhkh !”
<br /># #
<br /> “Istighfar pak, Nyebut !” Isteri Karto berusaha menenangkan tubuh suaminya yang meronta – ronta di atas balai – balai bambu. Di sekelilingnya beberapa tetangga ikut berusaha menenangkan tubuh Karto yang masih berontak kuat.
<br />“Pak, istighfar, nyebut pak !”,sambil menangis isterinya kembali menenangkan.
<br />“Isti… tighfar… Nye..but, buut, buut”, Karto mulai sadar, Ia menirukan apa yang diucapkan isterinya. Tetangga disekelilingnya sebenarnya ingin tertawa mendengar ucapan Karto. Tapi, ini bukanlah saat yang tepat mengingat kondisi Karto yang begitu payah.
<br /> Salah seorang tetangga Karto berusaha menyangga tubuh Karto agar bisa bersandar. Karto melongo melihat dirinya dikelilingi oleh tetangganya. Isterinya masih menangis di sisi Karto.
<br />“Ada apa ini, Bu ?”tanya Karto kepada isterinya.
<br />“Tiga hari tiga malam Bapak tidak sadarkan diri setelah jatuh di kuburan itu, pak”, Isterinya mencoba mengingatkan Karto.
<br />“Dan syukur Alhamdulillah bapak sudah sadar, Isyah sudah menangis saja dari kemarin,” sambil mengusap – usap kepala anaknya istri Karto mencoba menjelaskan. Karto mulai ingat kejadian siang itu ketika tubuhnya jatuh terjembab di liang yang baru saja dibuatnya. Dan ia juga ingat setelah itu ia berada di suatu tempat yang aneh dengan dua makhluk yang menyeramkan. Sekarang tahu – tahu ia sudah berada di rumahnya dikelilingi oleh tetangganya. Karto masih merasa bingung dengan kejadian yang ia alami.
<br /> “Ini …..Pak Jaka dan kawan – kawannya yang sudah menolong bapak sore itu,” istri Karto menunjuk tiga orang yang berdiri di depan Karto. Kepala ketiga orang itu mengangguk – angguk.
<br />“Wah, Pak Jaka terima kasih banyak atas bantuannya,” ucap Karto
<br />Ketiga orang itu tersenyum. Tak lama kemudian tetangga Karto berpamitan. Tak lupa Karto mengucapkan terima kasih kepada tetangganya.
<br /># #
<br />Hari – hari setelah kejadian itu, Karto banyak melamun. Pikirannya masih melayang – layang memikirkan apa yang telah dialaminya. Seringkali Siti menasehati suaminya yang sedang bingung itu. Kali ini nasehat istrinya benar – benar dipikirkannya.
<br />“Mungkin selama ini benar juga ucapan istrikku,” ucap Karto dalam hati.
<br />Haripun makin larut malam, Karto masih juga melamun di depan jendela kamarnya. Pandangannya tertuju bebas ka arah pekuburan yang gelap mencekam. Dari kejauhan terlihat batu – batu nisan yang tampak seperti hantu – hantu kuburan. Tapi tunggu dulu, ada sosok tubuh berjubah hitam berdiri di tengah pekuburan. Sosok itu berwajah tengkorak dengan mata memerah yang memandang nanar ke arah Karto. Senyumnya menyeringai menampakan kengerian yang luar biasa. Ya, persis seperti yang dilihat Karto saat dia mati suri. Sosok berjubah hitam itu melambaikan tangannya ke arah Karto. Karto bergidik. Sosok tubuh itu menjauh dari pandangan Karto. Lama – kelamaan sosok tubuh berjubah hitam itu jauh menghilang ditelan gelapnya malam di pekuburan.
<br />
<br />
<br />yah, namanya saja tulisan pertama.. agak kurang di alur dan keutuhan bahasa.. :p
<br />Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3818676576238007187.post-73998732769823969392009-12-28T15:25:00.000-08:002009-12-28T15:50:40.989-08:00Tentang Blog Ini<span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Blog ini saya buat untuk menampung beberapa tulisan-tulisan saya sebelumnya yang tidak terangkum dalam media pempublishan secara umum.<br />Tulisan-tulisan kita menjadi sejarah bagi perjalanan hidup kita. sebuah tulisan pada saat-saat tertentu menunjukkan perkembangan pemikiran kita pada saat itu serta pengaruh apa saja yang telah kita dapatkan selama ini dari lingkungan kita.<br />Tentang makna yang terkandung di dalamnya, sama seperti halnya puisi, ada makna yang secara nampak disebutkan langsung atau makna tersirat yang hanya penulis atau orang-orang yang mempunyai perasaan yang sama pada waktu itu yang dapat menangkap maksudnya.<br /><br />Sebuah tulisan, apapun itu, merupakan sebuah jejak sejarah seseorang. Dan darinya dapat diambil hikmah. Begitupun dengan ilmu, yang senantiasa harus kita sempurnakan dan dapatkan hikmahnya. Untuk itu, marilah kita menjadi makhluk pembelajar. Yang dengan kesadarannya menyadari bahwasannya apa-apa yang terjadi di alam semesta ini ada penyebabnya. Dan apa atau siapa di balik ini semua yang semestinya kita ketahui..<br /><br />Hehehe, susah kalau menulis bahasa terlalu formal.. :p<br />okay.. selamat membaca, silahkan tinggalkan komen untuk tulisan-tulisan saya. akan tetapi, mungkin saran tersebut tidak akan mengubah tulisan saya yang sudah ada. semua saran akaan saya masukkan untuk tulisan selanjutnya..<br />Happy reading!! :)<br /></span></span>Choliz!!http://www.blogger.com/profile/05784810944447203392noreply@blogger.com0